Transaksi remitansi internasional tahun ini kita bidik sekitar Rp300 miliar. Sekitar 66 persen atau Rp200 miliar diantaranya akan dilayani pengiriman uang dari Hong Kong,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menargetkan dapat melayani sekitar Rp300 miliar transaksi remitansi internasional selama tahun 2014.

"Transaksi remitansi internasional tahun ini kita bidik sekitar Rp300 miliar. Sekitar 66 persen atau Rp200 miliar diantaranya akan dilayani pengiriman uang dari Hong Kong," kata Direktur Enterprise dan Bussines Service Telkom, M. Awaluddin di Jakarta, Minggu.

Menurut Awaluddin, Telkom akan melayani remitansi melalui produk Delivery Money Access (Delima). Sebagai produk e-Money, Delima memiliki dua jenis layanan, yakni layanan Remittance dan layanan Payment Point Online (MPO).

Remittance adalah layanan pengiriman uang, global maupun domestik dimana pengirim dan penerima tidak harus memiliki rekening di Bank. Sedangkan layanan Payment Point Online (MPO) adalah layanan yang memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran berbagai macam tagihan maupun pembelian secara online.

Saat ini layanan Remittance untuk internasional sudah berjalan di Hong Kong maupun domestik dilakukan melalui mekanisme "cash to bank" yaitu pengiriman uang tunai dan penerimaan dapat dilakukan di seluruh bank di Indonesia).

Sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki rekening bank dan jauh dari jangkauan bank, penerimaan dapat dilakukan di loket non bank di Indonesia.

Layanan "cash to cash" tambah Awaluddin, Telkom bekerja sama dengan PT Pegadaian, dimana masyarakat bisa mengirim dan menerima uang di seluruh Kantor Pelayanan Pegadaian yang berjumlah sekitar 4.700 lokasi.

Dengan begitu hingga akhir tahun 2024 total loket kerja sama pembayaran dengan semua pihak diharapkan 35.000 Electronic Delivery Financial Agent (EDFA) yang saat ini sudah tersedia sebanyak 12.778 EDFA.

Awaluddin menambahkan, sejak Januari 2014 hingga Mei 2014 sudah dilayani sekitar 21.000 transaksi yang setara dengan Rp50 miliar.

Remitansi internasional di Hong Kong bekerja sama dengan Chandra Remittance yang dimulai pertengahan September 2013, dengan nilai transaksi yang dilayani selama 2013 sekitar Rp25 miliar.

"Tahun ini (2014) ketika menjelang Lebaran transaksi remitansi yang dilayani diharapkan bisa menembus Rp100 miliar," ujar Awaluddin.
(R017/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014