Nay Pyi Taw (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menawarkan bantuan kepada Vietnam untuk menjembatani komunikasi dengan pihak Tiongkok terkait perkembangan terakhir di Laut China Selatan.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa seusai mendampingi Presiden Yudhoyono melakukan pertemuan bilateral dengan PM Vietnam Nguyen Tan Dung di sela-sela Pertemuan Puncak ke-24 ASEAN di Nay Pyi Taw, Minggu.

"Vietnam menyambut baik tawaran Bapak Presiden itu. Jadi tadi dalam pertemuan, Menlu Indonesia diinstruksikan untuk segera mungkin menghubungi Menlu Tiongkok untuk menyampaikan keprihatinan dan harapan agar masalah ini bisa dikelola dengan baik dan tidak dibiarkan berkembang menjadi krisis yang lebih besar," kata Menlu merujuk pada insiden tabrakan antara kapal Tiongkok dan Vietnam di kawasan sengketa.

Menurut Menlu, dalam pertemuan bilateral itu Presiden Yudhoyono menegaskan kembali keprihatinan Indonesia atas situasi yang berkembang di Lauit China Selatan.

Ia menilai ketegangan di kawasan itu sama sekali tidak bisa diselesaikan melalui penggunaan kekuatan dan kekerasan.

"Justru sebaliknya memerlukan penyelesaian secara damai sesuai prinsip-prinsip dalam COC (Tata Perilaku/Code of Conduct)," katanya.

Sebelumnya dalam forum retreat Pertemuan Puncak ke-24 ASEAN, Presiden juga menggarisbawahi bahwa sebenarnya bangkitnya Tiongkok merupakan suatu peluang bagi ASEAN, bukan sesuatu yang harus dilihat sebagai tantangan.

"Kita punya komitmen yang sama terhadap situasi di Laut Timur dan Laut China Selatan, begitu juga dengan penanganannya yang harus damai. Apapun harus diselesaikan dengan damai secara politik dan menghindari penggunaan kekuatan militer," tambahnya.

Sementara itu PM Nguyen Tan Dung, kata Menlu, mengklaim bahwa saat ini terdapat hampir 83 kapal Tiongkok yang mengawasi kegiatan pengeboran gas dan minyak di Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE) dan landasan kontinen Vietnam. Disampaikan pula bahwa sempat terjadi insiden dorong-mendorong antara kedua belah pihak.

Menurut penuturan Menlu, Vietnam mengaku telah menawarkan kepada Beijing untuk membahas masalah ini dengan PM Tiongkok. Namun, disebutkan bahwa belum tepat waktunya untuk mengadakan komunikasi seperti itu.

Turut mendampingi Presiden Yudhoyono dalam pertemuan itu antara lain Menko Kesra Agung Laksono, Menlu Marty Natalegawa, dan Mendag Muhammad Lutfi.

Pewarta: GNC Aryani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014