Padang (ANTARA News) - PT Semen Indonesia Tbk mengaku sedang menjajaki untuk mengakuisisi pabrik semen di Bangladesh, sebagai upaya memperluas pasar.

Direktur Utama Semen Indonesia Tbk Dwi Soetjipto di Padang Senin mengatakan bahwa perusahaan semen lokal di Bangladesh itu berkapasitas sekitar 600.000 ton hingga 1.000.000 ton semen per tahun.

"Sekarang sedang melakukan pendekatan. Mudah-mudahan bisa berjalan dalam enam bulan," ujar Dwi Soetjipto usai peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru Indarung VI di Padang, Sumatera Barat.

Ia mengharapkan bahwa Semen Indonesia dapat menjadi pemilik saham mayoritas di pabrik semen asal Bangladesh itu.

Dwi Soetjipto mengatakan bahwa Semen Indonesia yang memiliki jaringan yang luas akan berdampak positif bagi pabrik semen di Bangladesh itu dalam memenuhi kebutuhan semen di negara itu.

Namun, ketika ditanya mengenai nilai investasi yang disiapkan, Dwi Soetjipto masih enggan.

Ia menyebut nilai akuisisinya tidak sebesar Thang Long Cement Vietnam. Pada 14 November 2012, perseroan mengakuisisi 70 persen saham Thang Long Cement dari Geleximco senilai 157 juta dolar AS.

Dalam kesempatan itu, Dwi Soetjipto juga mengatakan bahwa pihaknya akan kembali membangun pabrik semen baru di Rembang, Jawa Tengah pada Juni 2014.

"Pada pertengahan bulan Juni 2014 mendatang perseroan akan memulai pembangunan pabrik semen baru di Rembang," ujarnya.

Dwi Soetjipto mengemukakan bahwa dengan tambahan dua pabrik baru masing-masing di Padang di Sumatera Barat dan Rembang di Jawa Tengah serta "upgrading" pabrik yang telah ada lainnya, kelompok perusahaan semen terbesar di Indonesia ini akan memiliki kapasitas 40,8 juta ton per tahun pada 2017.

"Meningkatkan kapasitas produksi secara terukur (undertake capacity growth) adalah salah satu strategi Perseroan untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di industri semen nasional," katanya.

Ia menambahkan bahwa peningkatan kapasitas produksi juga sebagai bentuk tanggung jawab perseroan untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional seiring dengan permintaan semen yang terus meningkat.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014