Melakukan kampanye dengan menjelek-jelekkan pasangan calon presiden dan wakil presiden dari lawan kita, tidak ada manfaatnya sama sekali,"
Kendari (ANTARA News) - Tim relawan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Mohammad Jusuf Kalla (Jokowi - JK) di Kendari, Sulawesi Tenggara diminta menghindari kampanye hitam dalam pemperjuangkan pasangan tersebut memenangi Pilpres 9 Juli 2014.

Permintaan tersebut disampaikan Ketua Komite Rakyat Nasional (Kornas) --salah satu relawan pemenangan Jokowi-JK--, Mohammad Rasyid di Kendari, Jumat.

"Melakukan kampanye dengan menjelek-jelekkan pasangan calon presiden dan wakil presiden dari lawan kita, tidak ada manfaatnya sama sekali," katanya.

Justeru ujarnya, kampanye dengan menyebarkan kejelekan pasangan lain, bisa merugikan calon presiden yang dijagokan karena pemilih bisa berbalik menjengkeli calon presiden dari mereka yang melakukan kampanye hitam.

"Yang perlu dijelaskan atau disampaikan kepada masyarakat cukup kelebihan setiap pasangan calon presiden," kata mantan Wakil Ketua DPRD Sultra yang sudah tinggal menetap di Jakarta itu.

Menurut dia, pasangan Jokowi - JK merupakan figur pemimpin yang bisa membawa bangsa ini lima tahun ke depan lebih maju, mandiri dan bermartabat.

Kedua figur tersebut kata dia, sudah cukup berpengalaman dalam memimpin rakkyat.

"Jokowi berpengalaman memimpin rakyat Solo dua periode dan saat ini masih menjadi gubernur DKI Jakarta," katanya.

Sedangkan JK sendiri, ujar dia, selain berpengalaman di pemerintahan, pernah jadi menteri dan wakil presiden, juga piawai mengelola dunia usaha.

"Kemampuan JK dalam pemerintahan, mampu mendamaikan beberapa daerah konflik di Indonesia, terutama Aceh, Poso dan Maluku. Sedangan di dunia usaha, JK dikenal sebagai pebisnis yang sukses," katanya.

Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan pasangan Joko Widodo - Mohammad Jusuf Kalla.
(KR-ASA/F003)

Pewarta: Agus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014