Jakarta (ANTARA News) - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2006 mencapai 5,40 persen sementara itu pertumbuhan Produksi Domestik Bruto (PDB) sepanjang 2006 sebesar 5,5 persen. "Dewan Gubenur BI menilai bahwa secara umum sampai dengan triwulan III 2006 perekonomian Indonesia semakin membaik, disertai dengan stabilitas makro ekonomi dan keuangan yang tetap terjaga," kata Gubenur BI Burhanuddin Abdullah di Jakarta, Kamis. Burhanuddin mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2006 tersebut lebih tinggi dari triwulan I dan II yang masing-masing tumbuh sebesar 4,70 persen dan 5,22 persen. Membaiknya pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh tingginya konsumsi pemerintah dan net ekspor. Konsumsi swasta, katanya, sudah mengindikasikan pertumbuhan yang meningkat meski belum terlalu kuat. Sementara investasi swasta, khususnya non bangunan, belum memperlihatkan tanda perbaikan yang signifikan. Di sisi penawaran, sektor bangunan dan sektor pengangkutan dan komunikasi terus menunjukkan pertumbuhan yang tinggi, dan diperkirakan akan diikuti laju pertumbuhan sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Ke depan, BI memperkirakan prospek pertumbuhan ekonomi diperkirakan terus membaik. Pertumbuhan PDB 2006 diperkirakan sedikit lebih tinggi dari perkiraaan BI semula yakni menjadi 5,5 persen didukung membaiknya kinerja ekspor, mulai pulihnya daya beli dan mulai membaiknya kinerja investasi pada semester II 2006. Sementara itu asumsi pertumbuhan ekonomi pada APBN Perubahan 2006 adalah 5,8 persen. Burhanuddin mengatakan, prospek stabilitas makro ekonomi secara keseluruhan diperkirakan masih relatif terjaga. Tren inflasi Indeks Harga Konsumen yang menurun masih akan terjadi hingga diperkirakan berada sedikit di bawah kisaran sasaran 8 plus minus satu persen, kata Burhanuddin. Untuk tahun 2007, inflasi IHK diperkirakan masih berada pada batas atas kisaran sasaran 6 plus minus satu persen. Dari sisi eksternal, neraca pembayaran diperkirakan mencatat surplus sebsar 13,2 miliar pada tahun 2006 dan cadangan devisa diperkirakan mencapai 43,3 miliar pada akhir 2006.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006