Jakarta (ANTARA News) - Kampanye hari keenam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 diakhiri dengan debat para kandidat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Balai Sarbini Jakarta, Senin malam.

Sementara di sejumlah tempat kampanye hari keenam masih diwarnai dengan aksi dukungan kepada dua kandidat yang tengah berkompetisi.

Di Kampung Geneng, Kelurahan Kowangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Posko Relawan Pemenangan Jokowi-JK diresmikan.

Para pedagang yang tergabung dalam organisasi Pasar Desa Nusantara (Pasadena) bersama warga Ponorogo, Jawa Timur, menggelar gerak jalan sehat pada Minggu (8/6), dalam rangka memberikan dukungan bagi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Di Jakarta, hiruk pikuk kampanye dipungkasi atau diakhiri dengan debat yang digelar oleh KPU dan disiarkan televisi secara langsung.

Dalam debat perdana tersebut, kedua pasangan kandidat berupaya untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa mereka layak dipilih untuk memimpin negeri dengan 250 juta penduduk.

Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Y Thohari mengemukakan, dua calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014 bertipe pemimpin dan pengabdi.

"Kedua tipe tersebut memiliki ciri masing-masing. Figur yang bertipe pemimpin adalah pandai berpidato secara indah dan mengutamakan protokoler, sedangkan figur pengabdi tidak mengutamakan pandai berpidato dan protokoler, tapi lebih mengutamakan bekerja," katanya saat "Dialog Pilar Negara: Menunggu Pemerintahan Ideal Produk Pilpres 2014" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.

Debat capres-cawapres berlangsung selama 90 menit yang ditayangkan di televisi swasta tersebut juga diselingi oleh iklan. Debat dipandu oleh seorang moderator yaitu Direktur Pusat Kajian Anti-Korupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Zaenal Arifin Mochtar.

Dalam debat tersebut, kedua pasangan menyatakan keberagaman adalah harga mati, untuk itu, kedua pasangan juga mencontohkan sejumlah tindakan dalam melaksanakan keberagaman.

Prabowo mencontohkan, mengajukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai wakil gubenur DKI Jakarta yang minoritas, seorang keturunan Tiong Hoa dan beragama Kristen, untuk menjadi Wakil Gubernur DKI, mendampingi Jokowi.

Sedangkan Jokowi mencontohkan, dirinya tetap mempertahankan Lurah Susan Jasmine Zulkifli yang beragama minoritas untuk tetap memimpin kelurahan Lenteng Agung, meskipun ada penolakan karena alasan agama.

Dalam kesempatan itu, Prabowo Subianto mengatakan, perlunya peningkatan kesejahteraan kepada para penegak hukum dan juga para pejabat setara dengan tanggung jawabnya untuk mencegah terjadinya korupsi. Prabowo juga menyatakan, dirinya akan menjaga dan membela hak asasi manusia.

Jokowi dalam kesempatan itu mengatakan perlunya efektivitas pemerintahan dengan melaksanakan kebijakan yang telah dihasilkan. Politik anggaran untuk memastikan agar pemerintah daerah seiring sejalan dengan pemerintah pusat, dan memastikan birokrasi yang efektif.

Prabowo menutup dengan kalimat, "Kita ingin rakyat kita hidup sejahtera, kita ingin berdiri di atas kaki kita sendiri, kita ingin menjadi negara yang terhormat, rakyat yang sejahtera rakyat yang tenang dengan masa depannya," katanya.

Jokowi menutup dengan pernyataan, "Pembangunan demokrasi, pemerintah yang bersih dan kepastian hukum adalah hal utama. Kalau presiden nomor dua." (M041/Z002)

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014