Sao Paolo (ANTARA News) - Tim nasional Pantai Gading bersama dengan Jepang saling berbagi kemungkinan lolos ke babak 16 besar mendampingi tim asal Amerika Selatan, Kolombia, dari Grup C Piala Dunia 2014.

Pertandingan perdana antara juara Asia, Jepang, melawan tim kuat asal Afrika, Pantai Gading, akan berlangsung ketat di mana keduanya akan berusaha menjaga peluangnya lolos ke 16 besar.

Pertemuan keduanya dalam pertandingan perdana masing-masing, Jepang melawan Pantai Gading, disebut-sebut sebagai pertentangan dua tradisi sepak bola.

Timnas Jepang yang diarsiteki Alberto Zaccheroni, pada pertandingan pemanasan jelang Piala Dunia, mampu mengalahkan Begia dan meraih hasil imbang melawan Belanda. Mereka mendapatkan pengalaman menyesuaikan kondisi cuaca di Brazil saat ambil bagian dalam Piala Konfederasi 2013 lalu.

Namun pada Piala Konfederasi 2013 itu, Jepang menelan tiga kekalahan dari tiga pertandingannya, meskipun telah menampilkan sepak bola yang terorganisir dan memperlihatkan perlawanan sengit saat kalah 4-3 dari Italia.

Saat itu Zaccheroni mengatakan bahwa hal terpenting adalah mendapatkan kesempatan meningkatkan pengalaman sebanyak mungkin demi melakoni penampilan kelima mereka berturut-turut, sekaligus menyandang predikat sebagai tim pertama yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2014.

Apabila barisan pertahanan mereka dapat menghentikan kebocoran gol, maka mereka memiliki peluang untuk merebut posisi dua teratas Grup C, meskipun Pantai Gading boleh jadi merupakan unggulan untuk menghentikan langkah mereka.

Sementara timnas Pantai Gading memasuki putaran final Piala Dunia kali ini dengan peringatan bahwa mungkin ini terakhir kalinya diperkuat salah dua pemain terbaik Afrika, Didier Drogba dan Yaya Toure.

Didier Drogba, saat ini berusia 36 tahun namun tetap menjadi tulang punggung klub Turki Galatasaray, sementara Yaya Toure, pemain berusia 31 tahun, yang baru saja mengantarkan Manchester City sebagai juara Liga Utama Inggris, merupakan dua figur yang dianggap penting.

Salah satu pemain yang diperkirakan akan berperan besar di Grup C adalah Yaya Toure, adik dari Kolo Toure yang tetap masuk skuad meskipun sempat terjangkit malaria sebelum putaran final Piala Dunia.

Yaya sempat mengutarakan kekesalannya di akhir musim dan mengaku tidak mendapat perlakuan baik dari klubnya yang bahkan tidak mengirimkan kue ulang tahun di hari spesialnya.

Akan tetapi, apabila ia mampu mengantarkan Pantai Gading menuju babak 16 besar, kemungkinan bersama Kolombia. sang pelatih Sabri Lamouchi akan mengirimkan secara personal untuknya dengan krim gula di atasnya. Demikian Reuters.

Grup itu dilengkapi oleh kehadiran Yunani yang mampu membuktikan segalanya mungkin dengan memenangi Piala Eropa 2004, setelah memulai kompetisi tersebut dengan peluang 100-1.

Akan tetapi meski masih berada di peringkat 16 besar FIFA dalam lima tahun terakhir, Yunani tidak memiliki sejarah mencapai babak gugur Piala Dunia.
(*)

Penerjemah: Ella Syafputri
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014