(Kalau) Yang paling sederhana kayak kita ternyata tidak bisa juga. Bingung negara ini. Nah, mungkin saat itu orang akan pilih Ahok jadi presiden"
Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan niatnya menjadi Presiden Republik Indonesia pada 2019 di depan ratusan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia saat kuliah umum di Balai Agung, Balaikota, Jumat.

"Kalau Pak Jokowi terpilih jadi presiden dan ternyata dia tidak bisa lakukan apa-apa seperti SBY, saat itu rakyat akan bingung mau pilih siapa," kata pria yang akrab disapa Ahok itu hari ini.

"Orang yang gagah, jenderal sudah tidak dipercaya. Yang ibu-ibu tidak dipercaya, yang kyai sudah pernah juga. Yang pinter bikin pesawat sudah pernah juga. Yang paling sederhana kayak kita ternyata tidak bisa juga. Bingung negara ini. Nah, mungkin saat itu orang akan pilih Ahok jadi presiden."

Meski berasal dari kaum minoritas, Ahok mengaku tidak gentar untuk maju menjadi presiden karena dia pernah menjadi Bupati Belitung Timur  yang 93 persen penduduknya beragama Islam.

"Orang akan bilang saya keturunan cina (tionghoa), babi ngepet pun saya pilih yang penting bener. Orang akan frustasi kalau seperti itu, tapi saya tidak tahu," kata Ahok.

"Semua bilang saya gila. Saya coba dulu di DPRD tujuh bulan. Lihat kerja saya, rakyat pilih saya jadi bupati. Sudah selesai itu, mereka pilih adik saya. Kita bisa bikin dinasti, tapi bukan dinasti untuk korupsi," kata Ahok yang menjadi Plt Gubernur sejak 1 Juni 2014 sampai penetapan presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum.


Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014