"Kami bermain buruk tapi saya harap kami akan terus mengalami perkembangan selama turnamen berlangsung," kata Okocha, yang kini menjabat dalam Komite Teknik Federasi Sepak Bola Nigeria (NSF), seperti dikutip AFP.
"Laga ini seharusnya wajib dimenangi Nigeria, tetapi hal itu tidak terjadi. Kami tidak cukup baik dalam hal taktik bermain. Keshi tidak bekerja banyak dalam tim. Strategi yang digunakan Elang Super sangat buruk, saya pikir Keshi bertanggung jawab atas hasil ini."
Okocha yang mengemas 14 gol selama 13 tahun tampil bersama timnas Nigeria, menyalahkan Keshi atas keputusannya mengganti penyerang sayap Victor Moses di awal-awal babak kedua dengan Shola Ameobi.
"Osaze (Peter Odemwingie) menyuntikkan kreativitas ketika dia masuk dan kami membutuhkan hal semacam itu di laga tadi," kata pria yang berposisi sebagai gelandang pengatur serangan kala aktif bermain.
Sementara itu, Jonathan Akpoborie, penyerang yang sempat bermain bersama Okocha di timnas Nigeria medio akhir 1990-an, mengatakan bahwa Moses dan kawan-kawan ditahan imbang oleh Iran lantaran melupakan strategi setelah mulai kehilangan kesabaran.
"Permainan memang tidak berjalan baik untuk kami sebagai sebuah tim, namun saya meyakini kami kehilangan formasi terlalu dini dalam laga tersebut saat kami mengendalikan penuh dan mulai memainkan bola-bola panjang yang sama sekali bukan gaya kami," katanya.
"Kesabaran mulai habis dari menit ke menit dan itu menghancurkan permainan kami. Kami memiliki kekuatan dan keterampilan, namun kurang kerja sama tim dan pola organisasi. Tanpa itu semua, sulit untuk memenangi pertandingan."
Nigeria sebetulnya diprediksikan akan mudah mengalahkan Iran, meski berada satu peringkat di bawah mereka dalam klasemen FIFA.
Laga selanjutnya di Grup F yang menantikan Nigeria adalah menghadapi negara debutan Bosnia Herzegovina pada Minggu (22/6) pagi WIB, yang sebelumnya takluk 2-1 dari Argentina, demikian AFP.
Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
