Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mengaku tengah melakukan pendekatan dengan pihak ponsel Samsung untuk mau berinvestasi di Indonesia.

"Sedang kami 'approach' supaya ke sini. Mereka sudah bikin pabrik di Vietnam, nah sekarang kami lakukan pendekatan untuk mau membangun pabrik lagi di Indonesia," kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kemenperin Budi Darmadi di Jakarta, Senin.

Budi mengatakan, Kemenperin berupaya memperkenalkan industri komponen ponsel yang dapat mendukung pembangunan pabrik Samsung di Indonesia dan berusaha meyakinkan bahwa Indonesia memiliki pasar yang potensial.

Menurut Budi, dengan investasi di atas Rp1 triliun, secara otomatis Samsung akan mendapatkan fasilitas tax holiday dan ia menambahkan bahwa Samsung memberikan respon yang positif terhadap Indonesia, meskipun belum ada keputusan tentang investasi tersebut.

Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat mengatakan, terkait fasilitas tax holiday, pihaknya tidak pernah menganjurkan untuk mengubah ketentuan tax holiday dengan mengikuti kehendak calon investor yang ingin masuk ke Indonesia.

"Saya tidak pernah menganjurkan untuk mengikuti kehendak orang menaikkan tax holiday menjadi 30 tahun, yang saya anjurkan adalah melakukan negosiasi secara bisnis tanpa melanggar norma hukum dan peraturan, supaya mereka bisa merasa nyaman investasi di sini," kata Menperin.

Meskipun, lanjutnya, pemberian tax holiday bisa bersifat fleksibel apabila kebutuhan investasi di sektor tertentu bersifat mendesak atau langsung membuat subtitusi impor berjalan dan mengurangi impor.

"Sangat tergantung sektornya dan kebutuhan yang mendesak untuk memasukkan investasi. Paling tidak ada tiga sektor ponsel, kilang dan petrokimia itu bisa fleksibel. Mengingat itu langsung membuat subtitusi impor berjalan," kata Menperin.

Menurut Menperin, pihaknya selalu terbuka apabila Samsung ingin bernegosiasi kembali, setelah pembicaraan yang dilakukan satu tahun lalu dengannya di Korea Selatan.

"Saya kira tidak pernah ditutup (negosiasinya). Hanya saat berbicara dengan saya setahun yang lalu itu diujungnya dia bilang sudah memutuskan berinvestasi di Vietnam. Tapi kalau kemudian dia berubah dan mau balik lagi ya silahkan," kata Menperin.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014