Trenggalek (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memperketat pengawasan proses sortir-lipat surat suara untuk Pemilu Presiden 9 Juli, salah satunya dengan menggeledah seluruh barang bawaan setiap pekerja sortir-lipat.

"Puluhan personel kepolisian juga telah dikerahkan untuk membantu mengawasi para pekerja yang melakukan kegiatan sortir-lipat," terang Ketua KPU Trenggalek, Suripto, Rabu.

Aktivitas penyortiran dan pelipatan surat suara itu sendiri direncanakan selesai dalam tiga hari ke depan.

Demi mempercepat kesiapan logistik pilpres tersebut, saat ini tak kurang dari 100 tenaga sortir-lipat mereka pekerjakan untuk melakukan penyortiran surat suara yang rusak sekaligus melipatnya sehingga siap digunakan untuk kegiatan pemilu presiden, dua pekan mendatang.

Namun, KPU Trenggalek selaku penyelenggara pemilu presiden di daerah tersebut, tidak mau ambil risiko terjadinya perusakan ataupun pencoblosan oleh para pekerja yang "nakal" dan terindikasi tidak profesional dalam melaksanakan pekerjaannya.

"Kami juga tidak ingin nantinya ada kecurigaan bahwa surat suara telah dicoblos dan semacamnya. Untuk mencegah terjadinya infiltrasi (penyusupan) oleh oknum tidak bertanggung jawab inilah pengawasan diperketat," tegasnya.

Selain itu, lanjut dia, tak satupun pekerja yang diperkenankan membawa benda atau barang bawaan selama masuk gudang logistik, tempat dilakukannya kegiatan sortir-lipat, di Gedung Serbaguna Kabupaten Trenggalek.

Sejumlah polisi yang berjaga bahkan terlihat sempat menggeledah para pekerja sortir-lipat tersebut setiap kali masuk gudang logistik, dan memerintahkan barang bawaan yang dianggap mencurigakan ditaruh/disimpan di tempat yang telah disediakan.

"Tidak ada yang boleh membawa barang selama bekerja di dalam gudang. Ponsel masih kami toleransi, tapi itupun dalam pengawasan ketat petugas," tegasnya.

Pekerjaan sortir-lipat itu sendiri dibagi dalam beberapa kelompok berbeda.

Dari 10 kelompok yang ada (masing-masing kelompok beranggotakan 10 pekerja), sebagian kelompok bertugas melakukan penyortiran, sebagian lain melakukan pelipatan, dan sebagian lagi melakukan pengemasan dalam sampul.

Pembagian tugas itu menurut Suripto untuk efisiensi waktu dan efektifitas pekerjaan sortir-lipat yang diproyeksikan selesai sebelum 30 Juni.

"Pengelompokan dan pembagian tugas juga dimaksudkan untuk meminimalisasi terjadinya perusakan suara dengan sengaja oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," jelasnya.

Sesuai daftar pemilih tetap (DPT) pilpres di Kabupaten Trenggalek yang berjumlah 565.643 orang, jumlah logistik surat suara yang diterima KPU berikut surat suara cadangan diperkirakan mencapai 576.956 lembar.

Pemilu Presiden dijadwalkan digelar pada 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa serta Joko Widodo-Jusuf Kalla. (DHS/C004)

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014