London (ANTARA News) - Kecederungan bintang Uruguay, Luis Suarez untuk menggigit lawannya dikarenakan masa kecilnya, kata psikolog olahrgaga terkemuka kepada BBC dikutip di AFP.

Sebelumnya, penyerang Liverpool 27 tahun ini pernah mendapat larangan bermain untuk waktu yang lama karena dua kali menggigit lawan. Di piala dunia kali ini giliran bek Italia Giorgio Chiellini yang diduga menjadi korban gigitan Suarez pada pertandingan Grup D piala dunia pada Selasa, (24/6).

FIFA kini tengah menginvestigasi insiden itu, dan jika Suarez terbukti bersalah, penyerang Liverpool ini dilarangan bermain hingga 24 pertandingan.

"Jika kamu lihat sejarah hidupnya, Suarez menjalani kehidupan yang keras (dia merupakan satu dari tujuh anak yang lahir miskin) yang telah berjuang untuk tetap bertahan, dia tinggal di jalanan," kata Dt Tom Fawcett dari Universitas Salford kepada BBC, Rabu.

Fawcett mengatakan seharusnya tak seorang pun terkejut dengan insiden itu yang juga tidak dilihat oleh wasit Meksiko Marco Rodriguez. Dari tayangan televisi Suarez menundukkan kepalanya ke bahu Chiellini dan setelah itu duduk serta memainkan giginya.

"Jika ini sudah pernah terjadi sebelumnya, itu akan terjadi lagi," kata Fawcett. "Walaupun semuanya membantu, dia akan melakukannya lagi."

Fawcett juga mengatakan Suarez butuh lebih dari sekedar bantuan daripada menghabiskan waktu untuk terapi dengan orang sepertinya yang mempunyai masalah jiwa sepertinya.

"Saya menyarankan dia mengikuti cara ini," kata Fawcett. "Karakternya tidak akan langsung keluar dengan beberapa sesi dengan psikologis."

"Walaupun demikian rehabilitasi dengan Liverpool berjalan mengagumkan, dia kambuh dan dia mau ingin membicarakan itu."

Fawcett tidak memberikan banyak harapan bahwa masalah Suarez akan segera cepat selesai. Fawcett memperkirakan lima tahun.

Suarez menunjukkan penampilan apik ketika membawa Uruguay menang 2-1 dan mencetak seluruh gol itu setelah pekan sebelumnya menjalani operasi lutut.

"Ini hal yang terjadi di lapangan," kata Suarez kepada TV Uruguay. "Saat itu hanya ada kami dan dia menabrak saya dengan bahunya, dan mata saya melihat memang ada bengkak seperti itu dari awal."

Fawcett juga mengatakan emosi Suarez tidak bisa diatasi dengan teriakan.

"Dia pemain sepakbola bertalenta tetapi rentan dengan situasi intens dan Italia melawan Uruguay selalu berjalan dengan emosi tinggi," kata Fawcett. (*)

Penerjemah: Okta Antikasari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014