Jakarta (ANTARA News) - Pakar pendidikan Dr Ratna Megawangi MSc mengatakan kecerdasan akademik anak bukan segalanya, karena masih ada dua kecerdasan lainnya yang lebih penting yakni kecerdasan emosional dan spritual.

"Untuk membentuk generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter diperlukan keseimbangan ketiga kecerdasan itu," kata Ratna dalam acara peluncuran Misi Pahlawan Cilik Pepsodent di Jakarta, Selasa.

Untuk itu, orang tua perlu memperhatikan pembentukan karakter anak.

Pendidikan moral yang ada di sekolah saat ini, sambungnya, belum berhasil mendidik anak untuk berkarakter positif.

"Seperti saat ini, bulan Ramadhan tetapi fitnah dalam Pilpres masih berlangsung", katanya.

Dalam membentuk karakter positif anak, orang tua dapat menentukan nilai atau norma perilaku yang tepat pada anak.

Terdapat sembilan nilai positif yang dapat ditanamkan untuk pembentukan karakter yakni cinta Tuhan dan segenap ciptaanNya, tanggung jawab, kejujuran dan diplomatis, hormat dan santun, dermawan serta suka menolong dan kerja sama, percaya diri serta kreatif dan bekerja keras, kepemimpinan dan keadilan, baik dan rendah hati, dan terakhir adalah toleransi, kedamaian dan persatuan.

"Ada juga yang tak kalah penting yakni 4K, kebersihan, kerapihan, kesehatan, dan keamanan."

Dalam membentuk generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkarakter, keluarga merupakan elemen penting dalam membentuk karakter bangsa.

"Keluarga adalah pertama dan utama," kata dia menambahkan.

Jika anak tidak diajarkan pendidikan karakter, dikhawatirkan berdampak pada perilaku anak yang negatif.

Perilaku negatif anak sendiri disebabkan pola asuh yang salah baik di rumah maupun di sekolah.

"Jika dibiarkan maka dikhawatirkan menjadi neurosis atau nuraninya meredup. Padahal nurani adalah kontrol akhir seseorang untuk tidak berprilaku negatif," terang dia.

(I025/R010)

Pewarta: Indriani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014