Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan pihaknya netral, tegas dan profesional dalam menjalankan tugas operasi pengamanan Pilpres 9 Juli mendatang.

"Dalam menjalankan tugas operasi pengamanan pemilu tema besar kami netral, tegas dan profesional. Kita netral dalam konteks politik dan praktis," ujar Jenderal Moeldoko dalam diskusi "Kemerdekaan Pers dalam Kaitan dengan Pilpres" di Dewan Pers, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, TNI menjalankan tugas tidak pandang bulu kalau salah harus ditindak sebagaimana mestinya.

"Kalau menjalankan tugas gak pandang bulu, kalau salah ya harus ditindak semestinya. Tegas, prajurit saya sudah dibekali moril yang tinggi. Panglima tanggung jawab atas apa yang kalian lakukan," kata dia.

Profesional, artinya, dalam mengamankan Pilres harus dijalankan dengan terukur maupun baik.

"Kami bantu kepolisian dan Bawaslu, panwas lain agar memperkecil kecurangan itu. Kalau mata telanjang kami lihat yang tidak beres kami lakukan langkah preventif," kata dia.

Ia mengungkapkan sekarang situasi menjelang hari pencoblosan kedua kubu saling menyerang dan itu tumbuh subur.

"Kita meminimalisir kata saling. Saling tidak percaya, menyerang, dan lain-lain yang tumbuh subur sekarang. Kalau itu tidak dihentikan maka memunculkan suasana tidak bagus. Dalam mengantisipasi itu kami siapkan segalanya dengan Kapolri," ujar dia.

Ia telah menjabarkan perintah petunjuk presiden ke komando utama TNI untuk dilaksanakan.

"Saya perintahkan seluruh jajaran bantu petugas mengawasi. Kalau perlu menangkap ya menangkap kalau ada kecurangan. Nanti serahkan ke kepolisian dan bawaslu. Kami sebagai warga negara harus berperan," ujar dia.

Dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

(A063/M026)

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014