Publik tidak boleh disesatkan oleh informasi hasil survei dari lembaga yang tidak kredibel dan melanggar etika,
Jakarta (ANTARA News) - Tim Pemenangan Pasangan Capres-Cawapres, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mendukung bila lembaga survei yang melakukan hitung cepat atau "quick count" Pemilu Presiden untuk membeberkan metodologinya ke hadapan publik.

Juru Bicara Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Kamis, mengatakan, jika ada pihak-pihak yang menuding telah terjadi penggiringan opini lewat hasil hitung cepat, lebih baik lembaga survei membeberkan metodologi masing-masing kepada publik.

"Mari kita beri panggung pada lembaga survei untuk berbicara mengenai validitas data dan metodologi masing-masing, agar publik bisa mengetahui mana lembaga survei yang kredibel dan mana yang tidak," kata Hasto.

Ia juga mengapresiasi pertemuan Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) pada Rabu (9/7) malam yang memutuskan digelarnya penyelidikan dan sidang etik atas perbedaan hasil hitung cepat oleh anggota-anggota mereka.

"Kami mangapresiasi itikad baik sikap perhimpunan survei itu demi mengungkap kebenaran kepada publik. Publik tidak boleh disesatkan oleh informasi hasil survei dari lembaga yang tidak kredibel dan melanggar etika," katanya.

Wasekjen DPP PDI Perjuangan ini mengatakan, pihaknya juga mengapresasi sikap Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda yang telah menjaga profesionalitas dan integritas akademiknya.

Hanta sebelumnya memutuskan kontrak dengan TV One karena televisi milik Aburizal Bakrie itu melanggar komitmen awal dengan tiba-tiba memasukkan tiga lembaga survei lain pada pagi hari sebelum pelaksanaan hitung cepat.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014