Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 13 ruas tol yang dalam proses persiapan lelang akan ditawarkan kepada calon investor yang menghadiri kegiatan "Infrastructure Summit & Exhibition 2006" yang berlangsung di Shangrila Hotel pada 1-3 November 2006. "Sebagian besar dari proyek tersebut sudah dilakukan kaji ulang serta Analisa Manajemen Dampak Lingkungan (AMDAL) pada bulan ini," kata Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum bidang Ekonomi dan Investasi, Sumaryanto Widayatin, di Jakarta, Jumat. Secara keseluruhan, panjang jalan tol yang ditawarkan mencapai 683,44 kilometer dengan biaya investasi Rp37,9 triliun serta dijadwalkan dapat dimulai pada 2006 atau 2007 serta diharapkan selesai dan dioperasikan pada 2009, jelasnya. Ke-13 ruas tol yang dalam persiapan lelang itu di antaranya Pasir Koja - Soreang, Cileunyi - Sumedang, Semarang - Demak, Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi, Medan - Binjai, Pekanbaru -Kandis, Serangan - Tanjung Benoa, Manado - Bitung, Tegineneng - Babatan, Yogya - Solo, Sumedang - Dawuan, Bandar Juanda - Tanjung Perak, Probolinggo - Banyuwangi, Palembang - Indralaya, Kandis - Dumai, Cilegon - Bojonegara, Sukabumi - Ciranjang, dan akses Tanjung Priok. Dalam rangka menarik minat investor, kata Sumaryanto, pemerintah menawarkan sejumlah proyek tol sebagai proyek contoh (pilot project) seperti Tol Medan - Kualanamu -Tebing Tinggi sepanjang 60 kilometer, Solo - Ngawi 90,10 kilometer, serta Ngawi Kertosono 87,02 kilometer. Dua yang terakhir, menurut dia, saat ini sudah memasuki tahap prakualifikasi. Dari ruas tol yang ditawarkan tersebut terdapat sejumlah ruas yang pernah diikutkan dalam tender "batch" I dan II, namun tidak diminati investor, sehingga ditenderkan kembali. Pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto sebelumnya telah menyatakan komitmennya untuk membiayai ruas-ruas tol yang tidak diminati investor karena dari segi finansial dianggap belum layak, namun sebenarnya memiliki arti ekonomis strategis. Seperti ruas tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan yang dalam tender sebelumnya tidak diminati, sebenarnya memiliki potensi penting untuk mengembangkan ekonomi di wilayah Selatan Jawa. Sehingga tidak terjadi ketimpangan antara Utara - Selatan Jawa, katanya. Dalam kegiatan itu dijadwalkan hadir Presiden dan Wakil Presiden, Menteri Perekonomian, serta Menteri Keuangan. Kehadiran Menteri Keuangan dalam kegiatan tersebut untuk menyampaikan insentif fiskal dan finansial yang dapat diberikan kepada investor. Sedangkan investor yang akan diundang, Sumaryanto mengatakan, diupayakan merupakan investor langsung bukan merupakan investor broker (perantara). "Kita belajar dari pengalaman tahun lalu sehingga undangan sekarang lebih selektif," ucapnya. (*)

Copyright © ANTARA 2006