Kami dengar suara sayup-sayup bahwa ada pihak akan membolehkan satu ajaran yang dilarang berdasarkan Tap MPR."
Jakarta (ANTARA News) - Seluruh ketua umum dan petinggi partai pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyatakan pandangannya atas koalisi merah putih yang telah dipermanenkan melalui penandatanganan deklarasi bersama di Tugu Proklamasi, Senin petang.

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dalam sambutannya mengatakan ke tujuh partai politik antara lain Golkar, Gerindra, PAN, PKS, PPP, PBB, dan Demokrat, melakukan penggabungan kekuatan bukan hanya untuk memenangkan Pilpres, namun untuk menjaga sebuah kesepakatan bersama guna mempertahankan nilai-nilai Pancasila di tanah air, khususnya di parlemen.

"Kami akan menjaga, jangan sampai nanti Pancasila digantikan oleh ideologi-ideologi lain. Kami dengar suara sayup-sayup bahwa ada pihak akan membolehkan satu ajaran yang dilarang berdasarkan Tap MPR," kata Aburizal Bakrie.

Aburizal mengatakan pihaknya secara bersama-sama dengan partai koalisi merah putih akan tetap mempertahankan keutuhan NKRI dan menjaga negara Indonesia.

"Kami menginginkan sistem presidensial yang dianut saat ini dapat dijalankan sebaik-baiknya. Parlemen akan diisi oleh 10 parpol, maka sebaiknya presiden mendatang dapat berkomunikasi dengan baik bersama parlemen," kata dia.

Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi menekankan Indonesia memiliki sejarah di mana pada pemerintahan sebelumnya partai-partai tercerai-berai dalam parlemen, sehingga pembahasan sebuah kebijakan mengalami banyak pertentangan, memakan banyak waktu dan tidak efisien.

"Dengan koalisi seperti ini kami memastikan pemerintahan berjalan efisien. Undang-undang akan dibuat dengan sangat baik, dan sempurna," ujar Suhardi.

Ketua Umum PAN yang juga cawapres Hatta Rajasa mengatakan ada tiga hal penting yang akan diperjuangkan dalam koalisi merah putih permanen.

"Yang pertama harga mati empat pilar yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Kedua, dalam sistem presidensial dan multipartai kami ingin memastikan fungsi parlemen, pengawasan, anggaran, legislasi berjalan baik, serta ketiga memastikan program-program prorakyat bisa berjalan dengan baik, termasuk pemberantasan korupsi," ujar Hatta Rajasa.

Sementara itu Ketua Umum PKS Anis Matta mengharapkan penandatanganan deklarasi koalisi merah putih permanen yang dilakukan di Bulan Ramadhan sejalan dengan semangat kemerdekaan bangsa yang juga diraih pada Bulan Ramadhan.

"Kami ingin menyambung sejarah pembangunan ini. Kami ingin mengisi kemerdekaan ini dengan baik," kata Anis Matta.

Sedangkan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali meyakini koalisi permanen ini akan mampu membawa bangsa dan rakyat lebih sejahtera, adil, makmur di masa mendatang.

"Prinsip koalisi ini adalah memastikan berjalannya empat pilar bangsa. Ini sangat cocok bagi Indonesia yang sangat beragam, yang beraneka suku, agama, adat istiadat. Jika ada yang mau mengganti Pancasila dengan ideologi lain sama saja tidak bisa memahami Indonesia," ujar Suryadharma Ali.

Ketua Umum PBB MS Kaban menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia sebagai negara besar harus dibangun secara bersama-sama dengan jiwa-jiwa yang besar yang menurutnya terepresentasikan dalam koalisi merah putih ini.

Pernyataan Kaban itu diamini perwakilan Partai Demokrat yakni Nachrowi Ramli yang menilai koalisi merah putih bertujuan mulia yakni melakukan segala sesuatunya berlandaskan tujuan untuk kemaslahatan rakyat.

Sementara itu Capres Prabowo Subianto mengatakan, melalui koalisi permanen ini seluruh partai yang tergabung di dalamnya akan berupaya mengawal empat pilar bangsa yakni, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Melalui koalisi ini kami mewujudkan adanya pemerintahan yang efisien, stabil, yang bisa membawa perbaikan kepada kehidupan bangsa," ujar Prabowo di lokasi yang sama.


Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014