Kalau 170 bus tidak cukup, kami akan langsung menghubungi PO untuk mengirimkan bus tambahan
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Terminal Pulogadung Muhamad Arafat mengatakan 170 bus per hari disiapkan untuk pemudik mulai H-7 hingga H-1 Lebaran yaitu pada 21-27 Juli 2014, untuk mengantisipasi kebutuhan angkutan pemudik yang ingin merayakan Idul Fitri .

Jumlah tersebut, katanya, meningkat sekitar 40 persen dari hari biasanya karena Pulogadung merupakan salah satu terminal induk yang banyak penumpangnya. Pada hari biasa, Terminal Bus Pulogadung menyediakan 80-120 bus per hari.

170 bus tersebut terdiri atas 33 bus tujuan Jawa Barat, 85 bus tujuan Jawa Tengah, 15 bus tujuan Jawa Timur, 27 bus tujuan Merak, empat bus tujuan Sumatera, dan enam bus tujuan Bali dan Nusa Tenggara Barat.

"170 bus tersebut berasal dari 119 Perusahaan Otobus (PO) dengan berbagai trayek tujuan dan Jawa Tengah merupakan trayek yang paling banyak dituju pemudik," kata Muhamad.

Ia memperkirakan jumlah bus tersebut bisa saja meningkat pada puncak Lebaran tergantung lonjakan pemudik.

"Kalau 170 bus tidak cukup, kami akan langsung menghubungi PO untuk mengirimkan bus tambahan. Bisa saja jumlahnya mencapai 180 bus kalau pemudiknya melonjak atau kurang tergantung banyak tidaknya pemudik," katanya. Ia memprediksi lonjakan penumpang tahun naik pada H-2 dan H+5 Lebaran.

Pada Lebaran kali ini pemudik Lebaran diperkirakan naik lima persen dibanding tahun lalu yaitu sekitar 225 dari 4.505 penumpang tahun lalu.

Pada tahun lalu, 173 bus berangkat pada puncak mudik Lebaran.

Penambahan bus juga terjadi pada Terminal Rawamangun yang melayani tujuan Sumatera dan Jawa.

Selama puasa, jumlah bus yang diberangkatkan naik 40 persen yaitu 70 bus per hari dibandingkan hari biasanya yang berjumlah 40-50 bus per hari, kata Wakil Kepala Terminal Rawamangun Gunardi.

"Pertengahan puasa ini sudah banyak  yang mudik. Kemungkinan pemudik bertambah pada H-7 dan H-1 Lebaran. Pemudik kebanyakan pergi ke tujuan Solo dan Yogyakarta," katanya.

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014