Jakarta (ANTARA News) - Pebulutangkis tunggal putra Taufik Hidayat untuk kesekian kalinya bertemu saingan beratnya dari Cina Lin Dan, kali ini di partai puncak Jepang Terbuka. Hasil semifinal turnamen berbintang lima yang digelar di Yoyogi National Gymnasium, Sabtu, peringkat satu dunia Lin Dan maju ke final dengan mengalahkan juara Eropa Peter Gade 21-12, 21-14 dalam 33 menit. Sementara juara Olimpiade Taufik, dalam tempo yang sama menyisihkan peringkat dua dunia asal Malaysia Lee Chong Wei 21-17, 21-13 untuk memastikan pertarungan puncak melawan juara dunia tersebut. Meski peringkatnya terpaut jauh --Lin Dan nomor satu dunia sedang Taufik peringkat 34--, Taufik mempunyai rekor pertemuan yang lebih baik. Dari lima pertemuan sebelumnya, menantu Ketua Umum KONI Pusat Agum Gumelar itu memenangi tiga di antaranya. Sedangkan Lin Dan dari dua kemenangannya, salah satu diperoleh saat Taufik tidak melanjutkan pertandingan (walk-out) pada Hong Kong Terbuka bulan lalu karena protes terhadap keputusan wasit yang membuatnya dijatuhi sanksi oleh IBF. Terakhir, Taufik menang lawan juara dunia 2006 itu pada kejuaraan dunia 2005 saat Taufik keluar sebagai juara. Soal keberhasilan Taufik mencapai final setelah dalam beberapa turnamen terakhir ia tampil buruk, Kasub Bid Pelatnas PB PBSI Lius Pongoh mengatakan motivasi yang tinggi lebih berpengaruh pada keberhasilan pebulutangkis yang dianggap sangat berbakat itu. "Taufik itu tergantung dirinya sendiri, kalau motivasinya tinggi biasanya hasilnya bagus, karena secara teknik dia bagus meskipun fisiknya masih harus diperkuat," katanya. Pastikan gelar campuran Pada ganda campuran, Indonesia dipastikan merebut gelar setelah memastikan final antara dua ganda pelatnas antara unggulan pertama Nova Widianto/Lilyana Natsir melawan Flandy Limpele/Vita Marissa. Pasangan Nova/Lilyana maju ke final setelah berhasil menundukkan ganda Cina Xie Zhongbo/Zhang Yawen 21-17, 24-22. Keberhasilan pada turnamen berhadiah 180.000 dolar tersebut memperpanjang rekor kemenangan ganda campuran peringkat satu dunia itu atas pasangan Xie/Zhang yakni menjadi 4-1 dengan satu-satunya kemenangan ganda Cina itu diraih pada final Indonesia Terbuka 2006. Sementara itu, Flandy/Vita membutuhkan waktu satu jam untuk menundukkan ganda Thailand Sudket Prapakamol/Saralee Tungthongkam dalam pertarungan tiga set, 21-18, 16-21, 21-17. Melihat hasil yang dicapai pasangan Flandy/Vita, Lius mengaku tidak menyangka. "Itu di luar dugaan, sebenarnya yang ditargetkan ke final Nova/Lilyana," katanya mengenai pasangan yang baru mulai berlatih bersama usai Hong Kong Terbuka bulan lalu menyusul cederanya pasangan Vita, Anggun Nugroho. Ganda veteran mantan pemain pelatnas, Candra Wijaya/Tony Gunawan kembali menunjukkan kelasnya dengan memastikan tempat di final dengan menundukkan peringkat satu dunia Fu Haifeng/Cai Yun dari Cina 21-11, 21-11 hanya dalam waktu 25 menit. Di final, juara Indonesia Terbuka itu akan menghadapi pasangan Malaysia Kee Kien Keat/Tan Boon Heong yang mengalahkan Shuichi Sakamoto/Shintaro Ikeda dari Jepang 21-13, 14-21, 21-11. Cina memastikan gelar ganda putri setelah seluruh pasangan yang maju ke semifinal berasal dari negara bulutangkis terkuat tersebut, sementara pebulutangkis putri Hong Kong Wang Chen menjadi satu-satunya semifinalis non Cina pada tunggal putri.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006