Moskow (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan lembaganya telah menyadap aktivitas sebuah sistem radar Ukraina pada hari ketika pesawat Malaysia jatuh di timur Ukraina, demikian dilaporkan RIA Novosti.

"Sepanjang hari pada 17 Juli, pengawasan radar Rusia telah menyadap operasi baterai Buk-M1 stasiun radar Kupol yang terletak di wilayah berpenduduk Styla (30 kilometer selatan Donetsk," demikian disebut dalam siara pers Kementerian Pertahanan Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut, "Kemampuan teknis Buk-M1 memungkinkan pertukaran data pada target udara antara baterai-baterai pada satu batalion. Kemudian, peluncuran roket-roket dapat juga terjadi dari setiap baterai-baterai yang tertanam di area berpenduduk Avdeevka (delapan kilometer utara Donetsk) atau dari Gruzsko-Zoryanskoe (25 kilometer timur Donetsk)."

Pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines terbang Amsterdam menuju Kuala Lumpur jatuh dan hancur di dekat kota Torez di Wilayah Donetsk pada Kamis, mengakibatkan korban jiwa 283 orang penumpang dan 15 orang kru maskapai.

Kiev menyalahkan para pendukung kemerdekaan di Wilayah Donetsk yang bergejolak karena telah menembak pesawat penumpang itu dengan roket udara. Sedangkan pasukan militer di wilayah itu mengatakan mereka tidak mempunyai sistem misil yang dapat menembak sebuah target terbang pada ketinggian 10 ribu meter.

Otoritas Ukraina dan Malaysia Airlines sedang menginvestigasi kejadian itu. Berbagai pengamat internasional, termasuk Komite Aviasi Antar-negara bagian (IAC) dan pakar Interpol juga berminat untuk bergabung dalam kasus itu.

ABC News melaporkan Amerika Serikat telah mengirim investigator mereka dari FBI dan Badan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) ke lokasi pesawat jatuh.

Pada Jumat pagi, perwakilan-perwakilan dari Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE), Ukraina, dan Rusia dilaporkan telah melakukan video konferensi dengan militer lokal di Donetsk untuk menutup lokasi kehancuran.

OSCE melaporkan militer lokal di Donetsk menjamin keamanan dan akses bebas ke lokasi pesawat jatuh kepada investigator dan pengamat internasional.

(I026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014