Kendari (ANTARA News) - Pembinaan olahraga tinju wanita di tanah air menunjukkan kemajuan yang pesat sehingga cabang ini pantas diusulkan untuk diperlombakan di PON XVII 2008 di Samarinda, Kalimantan Timur. Menurut Sekretaris Pertina Sulawesi Tenggara, Lodewik Sonaru di Kendari, Selasa, hampir seluruh provinsi di Indonesia sudah membentuk pengurus tinju wanita. Provinsi Sulut, Palembang, Kaltim, Jatim dan DKI Jakarta bahkan sudah memiliki pentinju wanita handal yang sukses merebut gelar juara pada setiap kegiatan nasional. "Sultra yang baru membina petinju wanita selama satu tahun sudah sukses melahirkan petinju berprestasi, yakni Boma. Boma merebut medali emas pada Kejurnas tinju wanita di Sumut," kata Lodewik. Pengda Pertina Sultra mengusulkan kepada KONI Pusat dan PB Pertina untuk mengkaji secara mendalam kemungkinan tinju wanita dipertandingkan di pentas olahraga nasional empat tahunan tersebut. Pengamat olahraga bela diri, Ahmad Wahab mengatakan, minat masyarakat, khususnya orang tua mengikutsertakan anaknya berlatih dan bertanding olahraga tinju masih minim. "Benar, sejumlah provinsi di Indonesia sudah memiliki kepengurusan bahkan sudah melatih petinju wanita tetapi belum mengakar. Oleh karena itu, menjadi salah satu pertimbangan dipertandingkan di PON," kata Ahmad yang juga pendiri sejumlah cabang olahraga bela diri di Sultra. Mengenai peluang Sultra melahirkan petinju wanita berprestasi, menurut Ahmad Wahab sangat menjanjikan karena hobi warga Sultra adalah menyukai cabang olahraga keras. "Kepiawaian olahragawan wanita Sultra sudah terbukti pada cabang silat yang melahirkan dua pesilat putri juara dunia yakni Alfana dan Permata Kemalasari. Juga dicabang karate berhasil merebut medali perak PON yakni Mardiana," kata Ahmad yang saat ini merintis cabang Wushu.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006