Jakarta (ANTARA News) - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Adang Firman mengatakan, polisi telah memeriksa sembilan saksi terkait kebakaran yang terjadi di gedung utama Kantor Pusat Pertamina di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (16/10) pagi. "Delapan saksi merupakan karyawan Pertamina sedangkan satu saksi adalah warga sekitar," kata Adang Firman kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa. Ia mengatakan, saksi tersebut kemungkinan akan bertambah lagi sebab hingga kini polisi masih terus melakukan identifikasi di lokasi kebakaran. Adang juga belum bisa memastikan penyebab terjadinya kebakaran itu termasuk kemungkinan adanya sabotase dalam peristiwa itu. Sementara itu, di Semarang, Kapolri Jenderal Pol Sutanto mengatakan, polisi masih menunggu hasil laboratorium forensik terkait kebakaran itu. "Kejadian itu masih dalam penyelidikan dan kami masih menunggu hasil dari laboratorium forensik," kata Kapolri di Semarang, Selasa, di sela-sela wisuda 294 taruna Akpol angkatan 41. Akibat kebakaran itu, Pertamina mengalami kerugian lebih dari Rp10 miliar. Gedung Pertamina berlantai 21 tersebut telah diasuransikan ke PT Tugu Pratama Indonesia. Akibat kebakaran selama tujuh jam, tiga lantai gedung itu yakni 19, 20, dan 21 mengalami kerusakan. Salah satu barang berharga yang hancur itu adalah lukisan kuda karya Basuki Abdullah yang merupakan pemberian maestro lukis tersebut ke Pertamina sekitar tahun 1970-an. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006