... kami tetap sabar untuk merawat dan membina mereka agar sembuh... "
Jakarta, (ANTARA News) - Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 masih menerima orang lanjut usia yang memiliki gangguan mental atau psikotik padahal hal itu menjadi kendala bagi panti tersebut.

"Kendalanya selama ini masih banyak lansia (dengan status depresi) masuk ke sini padahal seharusnya ditangani di rumah sakit khusus kejiwaan," kata Staf Bagian Perawatan Panti Werdha Budi Mulia 4, Winarni, saat ditemui, di Jakarta, Rabu.

Winarni mengatakan total jumlah lansia di panti tersebut sebanyak 200 orang, 51 di antaranya mengalami gangguan psikotik.

Dia menjelaskan, di Panti Budi Mulia 4 terdapat ruang "Gardena" yang khusus bagi lansia penderita psikotik. Ruangan tersebut menurut dia diisi sembilan orang dan bahkan apabila jumlahnya melebihi kapasitas maka menggunakan ruang observasi.

"Ruangan observasi (kapasitas 20 orang) khan ditujukan ketika pertama kali lansia datang (biasanya dari jalanan), kami identifikasi baru dipindah ke ruangan yang ada," ujarnya.

Winarni mengatakan pihak panti tetap merawat dengan baik para lansia gangguan psikotik tersebut meskipun terkadang mengganggu penghuni panti yang lain.

Dia memahami para lansia psikotik itu dirujuk ke panti wredha karena belum ada rumah sakit jiwa khusus lansia penderita psikotik.

"Pernah kejadian lansia penderita psikotik temperamental lalu memecahkan kaca panti. Namun kami tetap sabar untuk merawat dan membina mereka agar sembuh," katanya.

Dia menjelaskan kondisi tersebut tentu saja menggangu para lansia yang lain namun pihak panti tidak dapat berbuat banyak dan hanya memberikan perawatan serta perhatian bagi lansia penderita psikotik tersebut.

Menurut dia, tiap sebulan sekali ada dokter jiwa dari RS Duren Sawit yang berkunjung ke panti tersebut untuk memeriksa kondisi dan perkembangan lansia penderita gangguan psikotik.

Dia mengatakan pihak panti memiliki catatan sendiri masing-masing lansia termasuk penderita psikotik sehingga perkembangannya dapat terpantau.

"Kami memantau dengan catatan yang dibuat dan membantu dari sisi ketersedian obat pagi penderita psikotik," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014