Jakarta (ANTARA News) - Memasuki H-6 lebaran 2006, arus mudik penumpang di Terminal bus antar kota antar provinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu, meningkat karena para pemudik mulai berdatangan memenuhi terminal itu. Hasil pantauan ANTARA menunjukkan, para pemudik mulai memadati area tunggu utama terminal bus AKAP itu. Dua buah tenda besar yang didirikan oleh pihak terminal sebagai ruang tunggu pun dipenuhi oleh para pemudik. Di beberapa loket penjualan tiket mulai terlihat antrian penumpang, khususnya untuk jurusan Purwokerto, Cilacap, dan Wonosobo. "Berdasarkan pantauan kami, arus mudik di terminal ini meningkat mulai hari Rabu (18/10) ini," kata Kepala Regu Terminal bus AKAP Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Parulian Tambunan, di Jakarta, Rabu. Dia mengatakan sampai pukul 13.00 WIB (shift I) saja sudah tercatat sebanyak 1.885 orang yang masuk ke terminal, atau meningkat dibandingkan pada shift I Selasa (17/10) yakni sebanyak 1.196 orang. Menurut dia, jumlah tersebut akan meningkat pada shift II, dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB nanti karena jumlah penumpang biasanya akan lebih banyak lagi. "Jam sibuk di terminal ini biasanya terjadi sekitar pukul 15.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB," katanya. Dia memperkirakan, puncak lonjakan penumpang di terminal bus AKAP Lebak Bulus akan terjadi pada H-3 lebaran. Saat itu, diperkirakan jumlah penumpang luar kota akan mencapai antara 13 ribu hingga 14 ribu orang. "Total penumpang pada H-7 kemarin sebanyak 5.437 orang. Namun, angka itu lebih sedikit bila dibandingkan dengan H-7 lebaran tahun 2005 yakni sebanyak 7.988 orang," kata Parulian. Untuk itu, Parulian mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sekitar 350 armada yang terdiri dari 200 bus reguler dan 150 bus bantuan dari perusahaan otobus (PO) yang masing-masing menambah dua kendaraan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Selain itu, kata Parulian, mulai Kamis (19/10), jam kerja para petugas terminal akan mulai diperpanjang hingga 12 jam sehari untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006