Jakarta (ANTARA News) - Hiruk-pikuk yang rutin terjadi setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri sudah tampak. Kepadatan lalu lintas kendaraan di jalur-jalur mudik utama mulai meningkat. Terminal bus, stasiun, pelabuhan dan bandara pun mulai dibanjiri calon penumpang yang hendak berlebaran di kampung halaman. Kondisi yang demikian ditambah cuaca yang tidak ramah, asap kendaraan dan debu jalanan, serta lamanya perjalanan yang harus ditempuh, menimbulkan ketidaknyamanan tersendiri bagi pemudik. Tenaga juga akan terkuras sehingga daya tahan tubuh menurun. Bila tidak diantisipasi dengan baik, hal itu bisa mengubah keinginan pemudik untuk melewatkan hari bahagia bersama keluarga di kampung halaman menjadi kesedihan, karena mereka justru menjadi sakit ketika tiba di kampung halaman. Sebab, gangguan pencernaan, pernafasan dan gangguan kesehatan yang lain bisa muncul kapan saja bila daya tahan tubuh menurun. "Karena itu sebelum berangkat sebaiknya pemudik mempersiapkan diri dengan mengonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup," kata dr Muhamad Adib Khumaidi, Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Selama dalam perjalanan pun, dr.Adib menjelaskan, para pemudik perlu mengonsumsi makanan dan cairan dalam jumlah cukup agar tubuh tetap fit. "Bawa bekal makanan dan minuman sendiri supaya bisa mengonsumsinya saat membutuhkan," katanya. Konsumsi vitamin dan cairan elektrolit, menurut dia, juga diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. "Jangan lupa bawa juga obat-obat untuk pertolongan pertama dan obat-obatan pribadi bagi yang menderita penyakit tertentu," ujarnya. Selain itu ia menyarankan pula agar pemudik membawa perlengkapan pribadi yang diperlukan dalam perjalanan seperti helm, jaket, masker dan kaca mata untuk melindungi tubuh dari panas matahari, debu dan asap kendaraan bermotor. Pemudik, kata dia, juga bisa memanfaatkan pos-pos yang menyediakan tempat istirahat dan berbagai layanan kesehatan gratis di sepanjang jalur mudik. "Kalau capek lebih baik berhenti, istirahat dulu sampai tubuh segar kembali baru melanjutkan perjalanan," katanya serta menambahkan bahwa IDI juga menyediakan 20 pos kesehatan di sepanjang jalur mudik di Pulau Jawa. Pos-pos yang menyediakan ruang istirahat, layanan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan serta pijat refleksi bagi pemudik itu, menurut dia, beroperasi pada 19 - 29 Oktober 2006 di sepanjang jalur lintas Utara seperti Cikampek, Indramayu, Cirebon, Losari, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Subah, Ungaran, Salatiga, Solo dan jalur lintas Selatan seperti Cipanas, Nagrek, Garut, Tasikmalaya, Wangon, Kebumen, Purworejo, Magelang dan Yogyakarta.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006