Kinshasa (ANTARA News) - Milisi Pigmi membakar beberapa desa di bagian timur Republik Demokratik Kongo pekan lalu, kata misi penjaga perdamaian PBB, dalam kekerasan etnis terbaru yang menghantam wilayah bergolak itu.

Serangan itu dipimpin oleh komandan milisi Pigmi Mubone Mbuyu "sebagai serangan pembalasan untuk kekejaman yang dilakukan terhadap Pigmi," kata Letnan Kolonel Felix Prosper Basse, juru bicara misi PBB MONUSCO, Rabu, lapor AFP.

Pria Mbuyu ini "membakar beberapa desa milik masyarakat Luba" di Provinsi Katanga antara 10-12 Agustus, katanya.

Pada 7 Agustus, anggota milisi Bakata-Katanga, yang terdiri terutama dari DRC dominan etnis Luba, menyerang satu desa Pigmi di Kasinge, utara Provinsi Katanga, membakar rumah dan memutilasi serta membunuh tiga orang.

Kekerasan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut telah mendorong eksodus warga sipil, dengan PBB menghitung 545.000 orang terlantar di Katanga pada Juni, naik 50 persen dari tahun sebelumnya.

Bentrokan meletus antara kedua belah pihak pada Mei tahun lalu setelah kelompok Bakata Katanga melanda daerah Pigmi di timur negara itu.

DRC telah memiliki misi PBB terbesar di dunia, tetapi kelompok Pengungsi Internasional AS awal bulan ini menyerukan tambahan pasukan penjaga perdamaian PBB untuk pergi ke Katanga guna melindungi warga sipil "lebih efisien".

Pigmi adalah orang-orang pemburu-pengumpul yang tinggal di DRC, Afrika Tengah, Kongo, Kamerun dan Gabon.

Cara hidup mereka terancam oleh pembabatan hutan, pertambangan dan meningkatnya tekanan pada lahan pertanian.

Mereka juga menghadapi diskriminasi dan penghinaan dari kelompok etnis lain.

Bulan lalu mereka mengajukan petisi parlemen untuk undang-undang tentang hak Pigmi.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014