Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Senin ditutup naik dan berada di rekor tertinggi karena ditopang oleh sektor pertambangan. IHSG ditutup naik 7,343 poin atau 0,47 persen menjadi 1.580,189 dan indeks LQ45 menguat 1,740 poin atau 0,51 persen ke level 344,812. Analis Riset PT Valbury Asia Securities Krisna Dwi Setiawan di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa naiknya indeks terangkat oleh naiknya saham-saham pertambangan karena faktor naik harga komoditi dan hasil laporan keuangannya yang bagus. Naiknya harga minyak dan hasil laporan kuartal ketiga telah mengangkat saham sektor mining," katanya. Naiknya sektor pertambangan, lanjut Kresna, telah menahan penurunan saham-saham besar lainnya seperti (Telkom (TLKM) dan Berlian Laju Tanker (BLTA) serta sentimen negatif dari bursa regional yang sebagian besar turun. Kresna juga mengungkapkan bahwa tidak terpengaruhnya faktor eksternal ini, karena sebelumnya bursa regional sudah naik tinggi dan bursa kita libur. "Saat kita libur, regional sudah naik tinggi, mungkin saat ini profit taking (ambil untung) dan kita mulai dengan yang positif," ungkapnya. Pada hari pertama setelah liburan hari Raya Idul Fitri sepekan penuh, transaksi sebanyak 16.419 kali dengan volume 1,020 miliar saham dan nilai Rp1,753 triliun. Saham yang naik mendominasi dibanding yang turun, dimana 61 naik dibanding yang turun 47, dan 65 stagnan. Menurut dia, naiknya IHSG dipimpin oleh menguatnya saham-saham pertambangan seperti Perusahaan Gas Negara (PGAS), Aneka Tambang (ANTM), Pertambangan Batubara Bukit Asam (PTBA) dan Internasional Nickel (INCO). Pada perdagangan Senin, PGAS naik Rp300 menjadi Rp11.400, ANTM terangkat Rp850 ke posisi Rp7.000, PTBA terdorong Rp75 di level Rp3.450 dan INCO melambung Rp1.800 ke harga Rp26.500. Kenaikan indeks ini juga didorong oleh menguatnya beberapa saham perbankan karena optimisnya akan berlanjutnya peunurunan suku bunga (BI-rate) yang diperkirakan hingga akhir tahun di bawah 10 persen, ungkapnya. Saham perbankan yang mengalami peningkatan diantaranya Bank Mandiri (BMRI) menguat Rp25 di posisi Rp2.700, Bank BRI (BBRI) terangkat Rp25 menjadi Rp4.900 dan Bank Bukopin (BBKP) naik Rp10 ke posisi Rp495. Sementara TLKM mengalami koreksi Rp50 menjadi Rp8.300 dan BLTA turun Rp150 ke posisi Rp1.925, sedangkan Astra Internasional (ASII) stagnan. Turunnya BLTA, menurut Kresna, dipengaruhi oleh turunnya pencatatan perdana saham ini di Bursa Singapura.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006