... 26.000 warga Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan sejak akhir Perang Korea pada 1953, tetapi pembelotan seperti itu sangat jarang terjadi.... "
Seoul (ANTARA News) - Korea Utara, Jumat, akan memulangkan seorang pria Korea Selatan yang memasuki negara itu secara tidak sah dalam satu kasus yang jarang terjadi dimana seorang pembelot lari ke negara komunis itu.

Pria itu, Kim Sang-Gun "dicegat" setelah memasuki secara tidak sah wilayah Korut melalui satu negara ketiga, kata Masyarakat Palang Merah Korut yang dikutip kantor berita resmi KCNA.

KCNA mengutip pernyataan Kim kepada para penyelidiknya bahwa ia memasuki Korut "karena menghadapi kesulitan tinggal di Korsel", tetapi tidak mengatakan kapan ia memasuki negara itu.

"Ia secara terus terang mengakui masuk secara tidak sah ke DPRK (Korut) dan memita izin membawa keluarganya dari Korsel agar dapat tinggal di negara itu bersama mereka." kata KCNA,

Baik para pejabat Korea Selatan maupun Korea Utara memutuskan akan memulangkan Kim ke Korsel, katanya tanpa menjelaskan lebih jauh kapan Pyongyang akan memulangkan dia, agaknya bertentangan dengan keinginannya.

Masyarakat Palang Merah Korea Utara menawarkan bagi pemulangan Kim pada 11 September melalui desa gencatan senjata Panmunjom.

Kementerian Unifikasi Seoul Jumat mengatakan mereka telah menyetujui tawaran Korea Utara untuk memulangkan Kim.

Lebih dari 26.000 warga Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan sejak akhir Perang Korea pada 1953, tetapi pembelotan seperti itu sangat jarang terjadi.

Beberapa pembelot baru yang Korea Utara terima biasanya diizinkan tetap tinggal di negara komunis itu.

Tahun lalu Pyongyang memulangkan enam warga Korsel yang memasuki wilayah Korut secara tidak sah antara tahun 2009 dan 2012.

Akan tetapi, pihaknya menolak imbauan-imbauan Seoul membebaskan seorang misionaris Korea Selatan, yang ditangkap tahun lalu dan dihukum penjara seumur hidup di satu kamp kerja paksa karena dituduh melakukan kegiatan mata-mata dan mengoperasikan satu gereja tanpa izin.

Korea Utara menganggap para misionaris asing sebagai unsur-unsur penghasut yang berniat meimbulkan kerusuhan.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014