London (ANTARA News) - Mayoritas warga Inggris yakin negara itu akan menarik pasukannya dari Irak dan Afghanistan dalam waktu satu tahun terlepas dari situasi di kedua negara itu, menurut jajak pendapat yang diterbitkan, Senin. Dari 1.722 orang yang disurvei oleh perusahaan jajak pendapat YouGov bagi The Daily Telegraph, 56 persen mengatakan tentara Inggris hendaknya ditarik dari Irak dalam waktu 12 bulan -- 19 persen diantaranya menunjukkan dukungan agar dilakukan penarikan segera, dengan 37 persen mendukung penarikan suatu saat tahun depan. Sedangkan, 53 persen mendukung penarikan tentara Inggris dari Afghanistan tahun depan, dengan 22 persen menyatakan dukungannya bagi penarikan secepatnya dan 31 persen mendukung penarikan dilakukan dalam waktu 12 bulan mendatang. Pada waktu bersamaan, 76 persen responden, ketika ditanya seberapa jauh keyakinan mereka terhadap pemerintah dalam menangani situasi di Afghanistan, menjawab "Tidak banyak" atau "Sama sekali tidak. Ketika ditanya soal Irak, 79 persen memberi jawaban sama. Sekitar 81 persen mengatakan mereka mengira angkatan bersenjata Inggris terlalu tersebar pada saat ini, sementara 70 persen mengatakan tidak ada strategi yang jelas di Irak. Sementara itu, 64 persen menjawab sama soal Afghanistan. Jajak pendapat itu merupakan pukulan lain bagi kebijakan militer Perdana Menteri Tony Blair setelah adanya bocoran memo yang mengkaitkannya dengan terorisme dalam negeri. Bocoran dokumen kabinet yang diterbitkan The Sunday Telegraph rupa-rupanya mengakui bahwa penempatan pasukan Inggris di Irak dan Afghanistan telah mendorong terorisme di Inggris. Dalam wawancara dalam mingguan The Observer, Jenderal Charles Guthrie, mantan kepala staf pertahanan, menilai penempatan pasukan di Afghanistan sebagai ide "tolol", demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006