Hong Kong (ANTARA News) - Perubahan sosial dan kampanye pemasaran dari perusahaan tembakau menjadi penyebab dari peningkatan jumlah perokok perempuan sebesar 45 persen selama delapan tahun terakhir di Hong Kong, seperti dilaporkan media setempat, Senin. Angka yang didapatkan dari Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong menunjukkan bahwa jumlah perokok perempuan meningkat dari 78.800 orang pada 1998 menjadi 114.300 tahun 2005, demikian menurut harian South China Morning Post. Sebagai perbandingan, jumlah perokok pria menurun sebesar enam persen dari 726.300 orang menjadi 678.900 orang pada periode yang sama. Secara umum, jumlah perokok menurun sebesar 15 persen dari 805.100 orang pada 1998 menjadi 793.200 pada tahun 2005, demikian menurut sensus yang dilakukan pemerintah tersebut. Jumlah perokok tersebut adalah sekitar 12 persen dari total populasi Hong Kong. Tapi sensus tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah perokok yang berusia muda masih relatif tinggi, meskipun jumlahnya kian menurun dari jumlah puncaknya tahun 2000. Tahun lalu, terdapat 15.700 perokok berusia antara 15-19, naik 33 persen dari 11.800 perokok dari grup usia yang sama pada 1998. Tapi ini merupakan penurunan jumlah dari 20.600 perokok muda yang tercatat pada 2000. Mengomentari hasil survei tersebut, "associate professor" dari City University Dennis Wong Sing-wing mengatakan bahwa peningkatan jumlah perokok perempuan tersebut menggambarkan keinginan perempuan untuk menjadi sejajar dengan pria. "Menurut mereka (para perempuan), apa yang bisa dilakukan pria, harus bisa juga dilakukan oleh kaum perempuan," kata Wong. Wong juga mengatakan bahwa perusahaan tembakau menargetkan perempuan dalam kampanye penjualan mereka dengan menggunakan rokok yang lebih ramping, kemasan yang lebih feminim dan kampanye bahwa para perempuan dapat merokok "dengan gaya", demikian DPA melaporkan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006