Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian, Boediono, mengatakan bahaya kekeringan yang melanda sejumlah daerah di Tanah Air dalam beberapa bulan terakhir ini, menjadi ancaman terberat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinilai sudah mulai stabil. "Ancaman pertumbuhan ekonomi yang paling diwaspadai saat ini adalah bahaya kekeringan, karena dampaknya luas terhadap ketersediaan pangan," kata Menteri, di Jakarta, Senin. Ia menyatakan Indonesia dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan masih bergantung pada alam, misalnya pada pertanian tradisional yang masih tergantung pada iklim dan curah hujan. "Karena itu, saya berharap semoga bencana kekeringan tidak terlampau parah, sehingga dampaknya tidak terlalu berat untuk sektor pangan yang merupakan jangkar kestabilan sektor lain," katanya. Menurut Boediono, pertumbuhan ekonomi semakin membaik sejak kwartal kedua atau tahun lalu dan terus-menerus meningkat pada 2006 yang mencapai 4,5 hingga 5,5 persen. Pada kwartal ketiga, bila dilihat dari indikator awal pertumbuhan ekonomi yang baik, misalnya konsumsi semen, listrik, dan pengeluaran pemerintah yang membaik, menunjukkan adanya pembalikan riil. "Tidak ada ilusi statistik dan diharapkan akan terus membaik pada kwartal keempat," katanya. Dikatakannya hingga akhir tahun, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi akan meningkat sampai 5,8 persen. Selanjutnya dalam dua hingga tiga tahun ke depan pertumbuhan ekonomi ditargetkan berada di titik enam sampai tujuh persen. "Pada 2010 pertumbuhan ekonomi harus sudah lebih dari tujuh persen. Saya optimistis itu dapat tercapai," katanya. Sebelum krisis moneter pada 1997, selama lebih dari 30 tahun, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7,5 persen. "Saya yakin kita dapat mencapainya lagi. Intinya investasi harus menjadi perhatian serius untuk ditangani agar ada realisasi yang lebih baik," katanya. Secara umum, kata Menteri, kestabilan perekonomian sudah mulai tampak sejak awal 2006. Menurut dia, kegoncangan ekonomi yang terjadi pada Mei-Juli 2006 merupakan kegoncangan regional yang terjadi di seluruh kawasan Asia Pasifik. "Saya berharap akan terus stabil dan semoga ancaman kekeringan tidak terlalu parah," katanya berharap. (*)

Copyright © ANTARA 2006