New York (ANTARA News) - Kei Nishikori petenis asal Jepang, menjadi pria Asia pertama masuk final Grand Slam, menghadapi Marin Clinic pada kejuaraan unggal putra Amerika Terbuka Senin yang diharapkan mengharumkan serta membuka babak baru tenis Asia.

Setelah unggulan utama Novak Djokovic dan Roger Federer tumbang di semifinal, pertandingan puncak ini akan menjadi yang pertama tanpa kehadiran Federer atau Rafael Nadal sejak Australia Terbuka 2005.

Tidak heran jika Nishikori masih tak percaya telah mengalahkan juara Wimbledon dan tujuh kali juara Grand Slam Djokovic di semifinal.

"Saya sungguh terkejut bisa bermain di final," kata pria 24 tahun, yang sebelumya masuk perempat final Grand Slam Australia Terbuka pada 2012.

Kemenanga atas Djokovic ini, merupakan yang kedua karirnya dalam tiga pertemuan dengan petenis nomor satu dunia, menyusul kemenangan diperempat final dengan lima set atas unggulan kelima Milos Raonic dan setelah seperempat jam marathon melawan unggulan ketiga, juara Australia Terbuka Stan Wawrinka.

Kesuksesan akhirnya mendatanginya walaupun sebelumnya ia harus tinggal di Toronto dan Cinccinnati Masters pada malam menjelang kejuaraan tenis Amerika Terbuka untuk membuang kista di kakinya, masalah itu hampir memaksa dia melewatkan kejuaraan di New York tersebut.

"Aku baru bermain beberapa hari sebelum turnamen. Aku bahkan tak tahu apakah harus datang ke New York atau tidak, jadi sebenarnya saya tidak mengharap apa-apa," kata unggulan ke-10 itu.

Pelatihnya Michael Chang, juara Grand Slam 1989 Prancis Terbuka, percaya kemenangan Nishikori memiliki dampak yang sama seperti terobosan besar Li Na di Roland Garros tahun 2011.

"Sama seperti Li Na yang meraih banyak kemenangan selama beberapa tahun terakhirnya dan dia melakukannya dengan sangat baik," kata Chang.

Tahun ini merupakan yang terbaik untuknya dan aku tidak heran jika akan mendorong petenis Asia lainnya, terutama laki-laki karena sebelumnya petenis wanita telah melakukkannya dengan sangat baik.

Itu akan memberi mereka kepercayaan diri untuk bermain di luar. Seperti apa yang dilakukan Venus dan Serena lakukan untuk wanita muda Amerika.

Salah satu petunjuknya ialah, ketika Nishikori mencatatkan skor 5-2 atas petenis Kroasia 25 tahun itu, termasuk pertemuan kedua tahun ini di lapangan tanah liat di Brisbane dan di Barcelona.

Namun, mereka terpisah pada pertandingan Amerika Terbuka, dengan Nishikori menang tahun 2010 dan Clinic keluar sebagai pemenang pada dua tahun sebelumnya.

"Ia sudah bermain tenis dengan sangat baik, sangat agresif, sangat cepat. Saya tahun ia sudah semakin kuat," kata Nishikori, salah satu pemain yang berlatih di Akademi Bollettieri di Florida.

Pria Jepang pendiam tersebut datang ke Amerika satu dekade lalu yang saat itu tidak bisa berbahasa Inggris, demikian AFP melaporkan.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014