Jakarta (ANTARA News) - Kemajuan pesat pembangunan ekonomi China akan membuka lebih banyak peluang bagi kerjasama bilateral antara China dan negara-negara anggota ASEAN, kata PM China, Wen Jiabao, dalam sambutannya pada pembukaan Pameran Dagang ke-3 China-ASEAN (CAEXPO) di Nanning, Propinsi Guangxi, Selasa. "China bertekad meneruskan kerjasama dengan ASEAN untuk meningkatkan pembangunan di kawasan ini," kata Wen di hadapan 10 pemimpin negara-negara ASEAN, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang hadir dalam acara tersebut. Pameran dagang CAEXPO yang penyelenggaraannya dirangkaikan dengan pertemuan puncak peringatan 15 tahun dialog China-ASEAN dan Pertemuan Puncak ke-3 Bisnis dan Investasi China-ASEAN diharapkan menjadi wadah bagi peningkatan kerjasama ekonomi antara China dan negara-negara anggota ASEAN. Wen menilai penyelenggaraan CAEXO mencerminkan aspirasi bersama antara China dan ASEAN untuk melanjutkan kerjasama dan menjadikannya sebagai landasan guna mendorong kegiatan perdagangan, investasi dan kerjasama di sektor pariwisata. Menurut dia, kurun waktu 15 tahun (dialog China-ASEAN-red) telah menjadi bukti menebalnya sikap saling percaya dan berkembangnya kegiatan perdagangan dan kerjasama ekonomi antara China dan ASEAN. "Perkembangan pesat perekonomian China akan menciptakan peluang bagi kejasama bilateral, " tandasnya. Pameran tahunan CAEXPO yang diselenggarakan atas kerjasama antara Kementerian Urusan Bisnis China, (Ministry of Commerce), Kementerian Perdagangan dan Ekonomi kesepuluh negara ASEAN serta Sekretariat ASEAN menampilkan lebih 3.000 anjungan yang menawarkan berbagai produk, antara lain produk otomotif, peralatan listrik, hasil pertanian dan alat-alat rumah tangga. Negara-ngara anggota ASEAN mengisi sekitar sepertiga dari seluruh anjungan yang tersedia. Pertama kalinya pula, seluruh pemimpin ASEAN dan mitranya dari China berkumpul bersama di China untuk mengikuti peringatan 15 tahun dialog China-ASEAN dan menandatangani Pernyataan Bersama yang pada intinya berisikan tekad untuk membangun kemitraan bersama. Tidak lagi bahan mentah Sementara itu, Menteri Urusan Bisnis China, Gao Hucheng dalam sambutannya menyebutkan, komoditas perdagangan antara China dan ASEAN telah berubah dari bahan mentah ke produk industri jadi (finished industrial goods), terutama mesin-mesin, elektronika dan produk 'high tech'. Dari seluruhnya 3.178 perusahaan China yang ambil bagian dalam CAEXPO ke-3, sebagian besar menampilkan produk elektronika, alat-alat listrik dan permesinan (82 persen dari produk yang dipamerkan). Sementara menurut Direktur Ekonomi Institut Asia Pasifik, Akademi Ilmu-ilmu Sosial Cina, Prof. Chai Yu, perubahan tersebut juga ikut memberikan kontribusi bagi peningkatan perdagangan antara China dan negara-negara anggota ASEAN. Pada 2005 tercatat nilai perdagangan China-ASEAN mencapai 130 miliar dolar AS atau tumbuh 15 kali sejak dicanangkannya dialog China-ASEAN pada 1991. Prof. Chai Yu memprediksikan nilai perdagangan China-ASEAN akan meningkat menjadi 200 miliar dolar pada tahun 2008. China dan ASEAN bertekad untuk membentuk kawasan perdagangan bebas - yang ketiga terbesar di dunia setelah kawasan perdagangan bebas Amerika Utara dan Uni Eropa - meliputi 1,8 miliar penduduk dengan gabungan produk nasional bruto (GNP) sebesar dua triliun dolar AS pada 2010. Saat berita ini diturunkan acara pembukaan yang dihadiri para pemimpin ASEAN dan PM China masih berlangsung. (*)

Copyright © ANTARA 2006