Makkah (ANTARA News) - Jamaah haji Indonesia mulai tampak ada dimana-mana di Masjidil Haram, Makkah, seperti terlihat menjelang dan setelah sholat Jumat.

Tiga hari sebelumnya, Masjidil Haram lebih banyak terlihat wajah Arab atau Afrika dan juga jamaah asal Bangladesh, India dan lainnya.

Selain raut muka dan bentuk tubuh yang berbeda dengan jamaah lain, atribut yang dikenakan juga menandakan mereka adalah jamaah Indonesia.

Jamaah Indonesia mulai masuk ke Makkah pada Selasa 9 September tengah malam. Pada Selasa tengah malam hingga Rabu, telah masuk 10 kloter dengan jumlah 4.177 jamaah.

Kemudian pada Kamis masuk lagi 13 kloter dan pada Jumat dijadwalkan masuk 10 kloter. Jamaah Indonesia antara lain ditandai dengan pakain batik berwarna dasar hijau dengan motif berwarna unggu.

Selain itu mereka juga menggunakan berbagai atribut berbendara Indonesia seperti di tas pinggang maupun tas selempang. Ataupun syal yang bertuliskan kelompok bimbingan ibada haji tertentu.

"Alhamdulillah dimana-mana ketemu orang Indonesia," kata seorang jamah haji dari embarkasi Medan, Abdul Waris Amin.

Sebagain besar jamaah Indonesia tersebut bergerombol namun ada juga yang sendiri-sendiri. Selain jamaah Indonesia, juga banyak ditemui warga negara Indonesia yang sedang bekerja di Arab Saudi, seperti Mujiono yang bekerja membangun rumah sakit di wlayah Masjidil Haram.

"Saya hampir tiap sholat Jumat di Masjidil Haram," kata Mujiono yang telah bekerja selama satu tahun di Arab Saudi. Kuota haji Indonesia adalah 168.800 orang dan merupakan yang terbesar.

Saat ini jamaah Indonesia yang tiba di Arab Saudi sejak 1 September ditempatkan dulu di Madinah. Setelah delapan hari di Madinah mereka diberangkatkan ke Makkah.(*)

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014