Bandung (ANTARA News) - Sekira 200 buruh pabrik tekstil PT Kayamatex II yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menduduki rumah majikannya di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Rabu, guna menuntut pencairan tunjangan PHK yang belum dibayarkan sejak Januari 2006. Ratusan buruh pada sekitar pukul 13.00 WIB menggunakan dua truk merk Mitsubishi Colt Diesel tiba di rumah milik Katum Wisman Saleh, pemilik pabrik PT Kayamatex II, yang terletak di seberang Gedung Indonesia Menggugat dan BNI Tower, Bandung. Para buruh tempak langsung bergerombol di pintu gerbang rumah yang berdinding keramik berwarna coklat, kemudian mereka menerobos ke dalam halaman rumah berlantai dua tersebut. Selanjutnya, mereka melakukan orasi dan berteriak-teriak untuk bertemu dengan Katum Wisman Saleh. "Para karyawan ini sudah bosan bertemu dengan penasehat hukum majikannya dalam setiap pertemuan, karena mereka tidak kunjung mendapat kejelasan pencairan tunjangan PHK, sehingga hari ini mereka datang kesini," kata kuasa hukum para karyawan, Jhonmen Saragih SH, saat mendampingi buruh pabrik itu. Para buruh mengaku sudah bosan berunjuk rasa menuntut tunjangan PHK, baik di dalam pabrik dan di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung. Mereka kali ini menuntut ingin bertemu langsung dengan Katum Wisman Saleh yang dinilai buruh paling bertanggung jawab untuk mengucurkan tunjangan PHK. Jhonmen Saragih mengatakan, PHK dilakukan pihak perusahaan pada Januari 2006. Bahkan, buruh dan pengusaha itu sudah berdamai di Pengadilan Niaga pada pertengahan 2006 untuk menyelesaikan masalah PHK tersebut, menyusul bangkrutnya perusahaan tekstil itu. Para buruh mencapai puncak kekecewaannya pada Idul Fitri 1427 Hijriyah, karena mereka tidak punya uang untuk bekal berlebaran tahun ini. Mereka mengancam akan menginap di depan rumah pengusaha tekstil itu hingga mereka bisa bertemu dengan Katum Wisman Saleh sekaligus meminta kepastian pencairan tunjangan PHK yang mereka tunggu-tunggu. Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Sumur Bandung dan Samapta Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Bandung terlihat melakukan pengawalan saat para buruh tersebut melakukan aksinya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006