Makkah (ANTARA News) - Sebanyak 120 bus shalawat yang digunakan untuk mengantar jamaah haji pulang pergi penginapan ke Masjidil Haram telah dikerahkan dari 150 yang disiapkan.

"Ada beberapa daerah yang belum dilayani karena memang jamaah belum masuk," kata Kepala Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah, Endang Jumali di Makkah, Rabu.

Endang mengatakan sampai Selasa (16/9) jamaah haji yang telah masuk Makkah sebanyak 95 kloter dengan jumlah jamaah 40.471 orang. Nanti jumlah yang akan dilayani bus shalawat sebnayak 155.200 orang dengan 150 bus.

Sebelumnya beberapa jamaah haji mengeluhkan layananan bus shalawat karena waktu tunggu yang lama dan berdesak-desakan. Keluhan terutama diajukan oleh ibu-ibu karena mereka selalu kalah bersaing dengan jamaah laki-laki.

Pernah suatu ketika, di awal jamaah haji mulai tiba di Makkah, seorang jamaah menceritakan bahwa saat akan kembali dari Terminal Al Ghaza, dia harus menunggu hampir dua jam dari terminal Al Ghaza. Kemudian, saat akan kembali lagi ke Masjidil Haram, walaupun kedatangan bus cepat namun sangat padat sehingga berdesak-desakan.

Ditemui pula kasus bus shalawat yang tidak mengitari seluruh halte yang telah disiapkan. Namun demikian banyak pula jamaah yang mengaku puas terhadap layanan bus.

Saat ini sebagian besar penginapan jamaah haji letaknya jauh dari Masjidil Haram. Untuk itu pemerintah menyediakan bus shalawat untuk mengatar ke Masjidil Haram. Ada 12 rute yang disiapkan.

Kasi Transportasi Daerah Kerja Makkah Suhendro Wagiono Irsyad mengatakan keterlambatan kedatangan bus mungkin disebabkan kemacetan. Sementara itu mengenai jamaah yang berdesak-desakan, Suhendro meminta agar jamaah yang akan berangkat ke Masjidil Haram untuk tidak langsung berangkat dalam satu rombongan besar. Ia meminta jamaah pergi secara bertahap sehingga bus tidak sesak.

Ia mengatakan pada awal kedatangan jamaah ke Makkah, bus belum beroperasi semua namun dengan makin banyaknya jamaah ke Makkah maka jumlah bus akan terus bertambah.

Khusus untuk bus jurusan Mahbas Jin ke Bab Ali, Suhendro mengatakan memang beberapa waktu lalu tidak ada lagi bus yang khusus mengangkut jamaah Indonesia sehingga semua jamaah bisa naik bus yang tersedia bersama dengan jamaah negara lain.

Diingatkan pula pada masa Armina atau Arafah Mina (tanggal 30 September-7 Oktober) atau selama delapan hari, bus berhenti beroperasi, karena peraturan pemerintah Arab Saudi dan bus dipersiapkan untuk Armina (Arafah Mina). Bus kembali beroperasi di masa kepulangan haji 08-27 Oktober.(*)

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014