Doha (ANTARA News) - Negara Teluk, Qatar, akan melakukan usaha untuk mendapatkan hak menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas 2016, demikian pengumuman sekretaris jenderal Komite Olimpiade Qatar (QOC), Rabu. Saoud ben Abdelrahmane Al-Thani mengatakan negaranya akan mengajukan permintaan resmi pada awal 2007 setelah negara itu menjadi tuan rumah Asian Games, yang akan berlangsung 1-15 Desember. Al-Thani mengungkapkan bahwa Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah menghubunginya dan QOC bulan April mengatakan bahwa mereka telah mengemukakan bahwa Qater ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2016. "QOC akan mengajukan pencalonannya secara resmi antara Januari higga Juli tahun depan," kata Al-Thani, sebagaimana dikutip AFP. Al-Thani mengatakan tidak diragukan lagi mereka akan menyelenggarakan pesta olahraga tersebut. "Dunia mulai bosan melihat turnamen-turnamen besar olahraga diselenggarakan oleh negara-negara besar," katanya. "Dunia berpendapat bahwa Qatar, dengan penduduk hanya 200.000 jiwa, tidak akan mampu menyelenggarakan Asian Games, tetapi kami akan membuktikan bahwa hal itu tidak benar. "Kami yakin bahwa keberhasilan proyek semacam itu tidak didasarkan pada penduduk suatu negara, tetapi didasarkan pada kemampuan," tambahnya. Negara kaya akan gas alam itu menginvestasikan 2,8 milyard dolar pada pembangunan prasarana untuk Asian Games, termasuk dome olahraga tertutup terbesar di dunia, yang akan menjadi tempat pertandingan senam, bulutangkis, angkat berat, gulat, tinju, wushu, dan kadaddi, yang kesemuanya akan diselenggarakan di stadion tertutup. Dome itu akan menampung 20 ruang kelas, delapan lapangan sepakbola berukuran penuh, sebuah kolam renang berukuran Olimpiade, sebuah lintasan atletik 200 meter, sebuah kolam selam, hal senam, hal multi-olahraga, arena tenis meja, dan lapangan squash. Tetapi, ada peringatan di antaranya dari Amerika Serikat tentang masalah-masalah dalam pesta olahraga tersebut. Departemen Luar Negeri AS memperingatkan akan kurangnya tempat tidur, pangan dan penerbangan, saat negara Teluk tersebut berjuang untuk menyelenggarakan salah satu event olahraga utama dunia. "Selama Asian Games, orang-orang Amerika hendaknya mengantisipasi sulitnya melakukan perjalanan di dalam, ke, dan dari Qatar," katanya. Deplu AS memperingatkan bahwa kamar hotel akan "terbatas atas tidak tersedia di seluruh Qatar" dan meskipun ada usaha untuk menuimbun bahan makanan di toko-toko dan restoran, "pasokan akan habis sebelum, selama, dan sesudah Asian Games". Sementara terminal sementara sudah dibangun di bandar udara Doha untuk mengakomodasi para peserta pesta olahraga tersebut dan para VIP, "mengalirnya pengunjung dan keberangkatan penduduk mungkin akan mengakibatkan penundaan-penundaan dan tidak tersedianya penerbangan," katanya. Proyek pembangunan jalan raya dan transportasi di negara yang kaya akan minyak tersebut juga akan berarti bahwa lalu lintas jalan raya "kemungkinan akan mengalami kemacetan," tambahnya. (*)

Copyright © ANTARA 2006