Di booth Garuda Superhero, terdapat kostum Garuda, sosok yang diperankan oleh Rizal Al-Idrus.
Humas Garuda Superhero Amin Shabana mengatakan, pengunjung yang mendatangi booth di nomor 43 akan diberikan penjelasan mengenai perkembangan film fiksi superhero pertama yang diproduksi dengan teknologi animasi Computer Generated Imagery (CGI) tersebut.
"CGI merupakan proses pembuatan film yang sebagian besar proses produksinya hanya dilatarbelakangi oleh green screen, selanjutnya diproses editing dan dilakukan rekaya digital dengan animasi matte painting (ilusi yang sengaja dicipta untuk membangun visualisasi tertentu)," kata Amin kepada Antara, Sabtu.
Menurut dia, film Garuda Superhero merupakan film yang menampilkan sosok superhero baru bernuansa ke-Indonesiaan di tengah gempuran pahlawan-pahlawan fiksi Hollywood yang diciptakan oleh Marvel dan DC Comics.
"Butuh waktu 10 tahun bagi sutradara X-Jo dalam merintis produksi film superhero untuk anak Indonesia, meski butuh waktu panjang, namun semangat ini akhirnya akan menjadi kenyataan," ujarnya.
Ia menuturkan ide film ini berangkat atas minimnya film nasional yang berani mengangkat tokoh pahlawan fiksi dan bisa menjadi idola baru bagi pecinta film superhero.
Selama ini Indonesia juga memiliki cerita-cerita superhero yang tidak kalah menariknya seperti Gundala Putera Petir, Godam Manusia Besi, Aquanus, Pangeran Mlaar, Carok dan lain sebagainya.
"Sayangnya sebagian besar cerita superhero tersebut saat ini hanya bisa dinikmati dalam bentuk komik saja," katanya.
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
