Investor menyikapi sentimen teknikal dan global, itu menjadi salah satu trigger untuk investor melakukan ambil untung
Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup melemah menjadi 5.132,56 poin didorong faktor eksternal.

IHSG BEI ditutup melemah 68,81 poin atau 1,32 persen ke posisi 5.132,56. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 13,88 poin (1,57 persen) ke posisi 870,52.

"Faktor eksternal menjadi sentimen utama terkoreksinya bursa saham di dalam negeri," ujar Kepala Riset Recapital Securities Andrew Argado di Jakarta, Jumat.

Ia mengemukakan bahwa Rusia yang sedang menyusun undang-undang yang memungkinkan untuk menyita aset-aset asing di negaranya membuat investor di pasar saham khawatir konflik geopolitik akan semakin memanas sehingga mempengaruhi perbaikan ekonomi global.

Di sisi lain, lanjut dia, indeks BEI yang sempat mencapai level tertingginya ke posisi 5.246 poin pada 8 September lalu menjadi salah satu alasan sebagian pelaku pasar di dalam negeri masih mengambil posisi ambil untung.

"Investor menyikapi sentimen teknikal dan global, itu menjadi salah satu trigger untuk investor melakukan ambil untung," ucapnya.

Kendati demikian, menurut Andrew Argado, sentimen itu bersifat jangka pendek, masih ada sentimen yang masih terus dipantau pasar yakni pengurangan stimulus keuangan AS dan kenaikan suku bunganya (Fed rate).

Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa sebagian pelaku pasar kecewa terhadap hasil sidang paripurna DPR yang menyetujui RUU Pilkada tidak langsung.

"Kendati demikian, sentimen itu masih dapat ditahan menyusul sentimen ke depan juga cukup positif seperti pembentukan kabinet baru dan fenomena window dressing manager investasi," katanya.

Window dressing merupakan suatu fenomena di pasar modal yang umumnya harga saham akan meningkat seiring spekulasi kinerja emiten lebih baik, serta positifnya data-data ekonomi menjelang akhir tahun.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 225.720 kali dengan volume mencapai 4,12 miliar lembar saham senilai Rp5,98 triliun. Tercatat, efek yang mengalami penguatan sebanyak 71 saham, turun sebanyak 254 saham, dan tidak bergerak nilainya atau stagnan 69 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 89,72 poin (0,38 persen) ke 23.678,41, indeks Nikkei turun 144,28 poin (0,88 persen) ke 16.229,86 dan Straits Times menguat 0,96 poin (0,03 persen) ke posisi 3.291,95. 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014