Denpasar (ANTARA News) - Sampai September 2006 sudah 312 jurnalis dari berbagai media dan negara datang ke Bali melalui program "Fam Trip Journalist" untuk pemulihan pariwisata Bali. "Target fisik program ini selama 2006 ditargetkan 365 orang dan sisanya akan kita penuhi sampai Desember 2006," kata Ketua Bali Tourism Board (BTB) Bagus Sudibya, di Denpasar, Sabtu. Kedatangan para jurnalis ke Bali dalam program itu, adalah untuk menyaksikan sendiri mengenai kondisi Bali sesungguhnya sehingga mereka diharapkan bisa melaporkan dan menulis kepada masyarakatnya di masing-masing negara. Para jurnalis, kata Bagus, sengaja diundang ke Bali sebagai upaya Bali memulihkan kondisi Bali terutama pasca ledakan bom 2202 dan 2005. "Kita undang mereka sehingga mereka bisa tahu bahwa Bali saat ini sudah layak dikunjungi lagi sebagai destinasi utama bagi wisatawan internasional," katanya. Para jurnalis yang didatangkan merupakan masukan dari BTB melalui Dinas Pariwisata Daerah (Diparda) Bali dan Depbudpar menetapkan setelah di cek ulang dengan program yang ada. Sudibya mengatakan, dana mengundang para jurnalis itu dianggarkan melalui dana yang diperoleh dari "Bali Recovery", yang untuk tahun ini program "Fam Trip Journalist" mendapat pagu anggaran Rp5,79 miliar. Hingga September 2006, realisasi penggunaan dana untuk program itu sudah mencapai Rp1,63 miliar atau 28,12 persen. Adanya partisipasi industri pariwisata yang membayar tiket pesawat dan hotel, kata Sudibya, telah menyebabkan efisiensi pelaksanaan kegiatan. Sejumlah jurnalis yang sudah datang ke Bali antara lain berasal dari Perancis, Jepang, Jerman, Afrika Selatan, India, Inggris, Bangladesh, Korsel, China, Vietnam, Rusia, Denmark, Belanda, Amerika Serikat, Kanada, serta dari negara-negara ASEAN.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006