Bandung (ANTARA News) - Indonesia beserta tiga negara ASEAN lainnya, yakni Brunei Darussalam, Malaysia dan Filipina yang tergabung dalam forum "East ASEAN Growth Area" akan mendirikan perusahaan peternakan ayam halal bersama agar bisa mengekspor ayam potong ke negara-negara di Timur Tengah (Timteng). Saat ini di kawasan ASEAN baru Brunei yang mempunyai lisensi ekspor ayam halal ke Timteng, dan dalam pembicaraan di forum BIMP-EAGA (Brunei-Indonesia-Malaysia-Philipina East ASEAN Growth Area) akan diupayakan membangun perusahaan bersama, demikian Deputy Pengkajian Sumber Daya Koperasi dan UKM, I Wayan Suwarja, kepada wartawan di Bandung, Minggu. Ia menyebutkan belum adanya lisensi "ayam halal" bagi Indonesia menjadi salah satu ganjalan bagi peternak ayam potong nasional untuk mengekspor produknya ke Timteng, padahal ada banyak pengusaha peternakan ayam yang berharap produknya bisa menembus pasar Timteng. "Salah satunya pengusaha di Sumedang yang mencoba melakukan ekspor, namun terbentur aturan, karena Indonesia belum punya lisensi halal dari negara-negara Timteng. Diharapkan dengan adanya terobosan mendirikan perusahaan peternakan empat negara ini bisa menjembatani kesulitan itu," katanya. Rencana itu menurut Wayan masih dalam tahap awal, namun perwakilan dari ketiga negara peserta BIMP-EAGA lainnya merespon dengan baik rencana itu. Salah satunya perwakilan Brunei Darussalam, Sidap H Belaman yang menyambut baik rencana tersebut. "Ada rencana membentuk 'cooperation' atau perusahaan bersama dari keempat negara ini sehingga bisa menghasilkan ayam yang berlisensi halal untuk diekspor ke Timur Tengah. Bagaimana baiknya masih akan ditindaklanjuti, bisa dengan mendirikan peternakan di Brunei atau Brunei memberikan logo halal dengan pengawasan dan penelitian sesuai dengan standar halal," katanya. Ia menjelaskan, lisensi halal itu dimulai dari produksinya di tingkat peternak yang dilakukan sesuai standar kebersihan hingga proses pemotongannya yang harus sesuai dengan kaidah Islam. "Kami sangat senang apabila negara-negara ASEAN lainnya punya lisensi itu, sehingga bisa mengeskpor daging ayamnya ke Timur Tengah," katanya. Perwakilan Brunei Darussalam itu juga mengatakan bahwa pihaknya akan memanfaatkan secara optimal forum BIMP-EAGA untuk meningkatkan kerjasama ekonomi, khususnya dalam bidang usaha kecil dan menengah. Pada kesempatan terpisah Ketua Small and Medium Enterprises (SME) Development Cluster Meeting BIMP-EAGA, Merly M Cruz, menyambut baik rencana tersebut sehingga diharapkan ekspor daging ayam halal ke Timteng bisa optimal. (*)

Copyright © ANTARA 2006