Mursitpinar, Turki (ANTARA News) - Parlemen Turki Kamis waktu setempat mensahkan aksi militer terhadap para militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kini menyebut namanya dengan Negara Islam dan tengah berusaha merebut sebuah kota penting di sepanjang perbatasan Suriah-Turki.

Persetujuan parlemen Turki itu memungkinkan penggelaran angkatan bersenjata negeri ini di Suriah dan Irak, selain sebagai transit bagi pasukan asing di wilayah Turki untuk operasi melawan para militan ISIS.

Namun mandat itu memberi wewenang Turki untuk mengirimkan tentara ke dua negara tetangganya itu di mana sebagian dikuasai ISIS yang ditengarai melakukan berbagai aksi kejahatan.

Washington menyambut baik keputusan parlemen Turki ini.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki menyatakan sudah digelar berbagai pembicaran tingkat tinggi dengan para pejabat Turki dalam memerangi ancaman ISIS dan Washington tengah menantikan perkuatan pada kerja sama dalam matra itu.

Namun Iran malah mengingatkan Ankara untuk tidak memperpanas situasi kawasan di mana Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menekankan rekannya dari Turki bahwa negara-negara di kawasan itu mesti bertindak secara bertanggung jawab dan tidak memperbesar masalah.

Sementara itu lima negara Arab turut dalam serangan udara pimpinan AS ke Suriah, di samping beberapa negara Eropa, demikian AFP.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014