... selanjutnya dimurnikan sampai akhirnya dapat diperoleh varietas unggul baru yang siap untuk dilepas ke petani... "
Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Tenaga Atom lnternasional atau IAEA bekerja sama dengan negara-negara kawasan Asia di regional Pasifik, sedang melaksanakan proyek pengembangan varietas tanaman baru dengan teknik mutasi radiasi yang mampu beradaptasi dengan perubahan iklim.

"Proyek dengan kode RAS/5/056 ini bertujuan untuk melakukan mitigasi mengurangi dampak negatif bidang pertanian dengan adanya perubahan adanya iklim ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini," kata Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja sama Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), Totti Tjiptosumirat, Minggu.

Ia mengatakan, terkait dengan proyek RA5/5/056, BATAN bekerja sama dengan IAEA menyelenggarakan pertemuan, di Yogyakarta dari 6 hingga 10 Oktober 2014.

"Pertemuan akan dihadiri perwakilan dari 15 negara yang anggota, masing-masing diminta mempresentasikan progres riset pemulian mutasi tanaman di negaranya," katanya.

Menurut dia, tujuan pertemuan itu berbagi informasi dan pengalaman tentang strategi pemuliaan tanaman mengantisipasi dampak buruk perubahan iklim dan menyamakan kerangka berpikir peneliti, ilmuwan serta meningkatkan dan ahli dalam kolaborasi dalam riset dan pengembangan pemuliaan mutasi tanaman.

Menurut dia, proyek pada 2011-2016 itu melibatkan 15 negara yakni Australia, Bangladesh, Tiongkok, lndia, lndonesia, Korea, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Pakistan, Philipina, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.

"Metodologi yang digunakan adalah teknik mutasi radiasi irradiation mutation breeding, yaitu melakukan rekayasa secara genetik menggunakan mutagen (sinar gamma) sehingga akan dihasilkan keragaman genetik," katanya.

Dari keragaman genetik yang muncul kemudian dilakukan proses seleksi untuk memilih tanaman yang mampu beradaptasi pada lingkungan ekstrim yang timbul karena perubahan iklim, misalnya kekeringan, banjir, kemasaman tanah, lahan bergaram, serta adanya perubahan musim dan pola tanam.

"Tanaman yang mampu beradaptasi secara baik pada kondisi ekstrim itu selanjutnya dimurnikan sampai akhirnya dapat diperoleh varietas unggul baru yang siap untuk dilepas ke petani. lndonesia telah berperan aktif dalam proyek tersebut melalui pemuliaan riset tanaman sorgum yang terkenal tahan terhadap kondisi kekeringan," katanya.

Pemuliaan sorgum dengan teknik mutasi radiasi dilakukan di Pusat Aplikasi lsotop dan Radiasi (PAIR) BATAN dan telah menghasilkan tiga varietas unggul sorgum yang masing-masing diberi nama Pahat, Samutai 1, dan Samurai 2.

"Ketiga varietas tersebut memiliki potensi besar untuk dibudidayakan dan dikembangkan terutama di daerah dengan curah hujan yang rendah seperti di Gunung Kidul, DlY, Madura - Jatim, sebagian NTB, sebagian besar NTT dan daerah lndonesia timur lainnya," katanya.

Pewarta: Victoranus Pranyoto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014