Warsawa (ANTARA News/AFP) - Kepala baru NATO Senin mengatakan akan melindungi anggota Turki dari serangan kelompok jihad Negara Islam (IS), yang berjuang untuk merebut wilayah di Irak dan Suriah di dekat perbatasan Turki.

"Turki adalah sekutu NATO dan tanggung jawab utama kami adalah melindungi integritas, perbatasan Turki," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada wartawan.

"Kami telah mengerahkan rudal Patriot di Turki, untuk meningkatkan, memperkuat pertahanan udara Turki. Dan Turki harus tahu bahwa NATO akan berada di sana jika ada setiap tumpahan, setiap serangan terhadap Turki sebagai konsekuensi dari kekerasan yang kita lihat di Suriah."

Stoltenberg berbicara setelah pertemuan dengan menteri pertahanan dan luar negeri Polandia di Warsaw, dalam kunjungan luar negeri pertamanya sejak menjabat pekan lalu.

Ia juga akan mengunjungi Turki, yang sedang berjuang untuk mengatasi tumpahan konflik Suriah dan Irak.

"Saya juga ingin menyambut tindakan yang diambil oleh Amerika Serikat, sekutu NATO dan para mitra regional untuk melawan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) yang juga disebut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)," katanya, mengacu pada serangan-serangan udara yang menargetkan IS di Suriah dan Irak.

Anggota parlemen Turki pekan lalu memberikan kewenangan pemerintah untuk ikut kampanye militer menghadapi IS, tetapi sejauh ini belum ada rencana militer yang telah diumumkan.

IS, saru kelompok garis keras Sunni, telah menyita sebagian besar wilayah Suriah dan Irak, dan dituduh melakukan kekejaman secara luas,

termasuk eksekusi massal, penculikan, penyiksaan dan pemaksaan perbudakan.

Pejuang IS Senin berusaha lagi untuk menyerbu kota penting Suriah Kobane di perbatasan Turki, tetapi pejuang Kurdi berjuang dengan serangan terbaru.

IS mulai bergerak maju ke Kobane pada 16 September, berusaha untuk memperkokoh cengkeramannya lebih dari bentangan panjang perbatasan Suriah-Turki.

Serangan itu memicu eksodus besar-besaran dari kota dan pedesaan sekitarnya, dengan sekitar 186.000 orang melarikan diri ke Turki.

(Uu.H-AK)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014