Makkah (ANTARA News) - Balai Pengobatan Haji Indonesiadi (BPHI) di Makkah banyak menerima jamaah haji yang terkena masalah pernapasan saat mereka melakukan mabit (bermalam) di Mina sementara saat saat wukuf di Arafah banyak jamaah terserang dehidrasi.

"Kami menerima 84 pasien rujukan dari pos kesehatan Mina," kata Kepala BPHI Makkah, Agus Widyatmoko di Makkah, Selasa.

Ia mengatakan dari 84 jamaah yang menjadi pasien tersebut sebanyak 70 persen karena masalah pernapasan. Menurut Agus kemungkinan jamaah terkena debu atau bulu-bulu karpet yang dijadikan alas tempat tidur jamaah haji.

"Ini membuat jamaah yang sudah terkena penyakit paru-paru kronis menjadi kambuh," katanya.

Selain masalah pernapasan, katanya, banyak pasien yang kelelahan saat melempar jumrah karena jarak yang jauh dari tenda penginapan.

Saat mabit atau bermalam di Mina, jamaah minimal harus bermalan dua hari, jika ingin lebih utama maka selama tiga hari.

Sementara saat jamaah melakukan wukuf di Padang Arafah banyak yang mengalami dehidrasi.

Agus mengatakan pada saat Arafah BPHI Makkah menerima 47 pasien dari posko kesehatan Arafah yang umumnya karena dehidrasi.

Ia mengatakan pasien dehidrasi umumnya cepat ditangani, dengan perlakuan khusus maka keesokan harinya kondisi sudah bisa pulih dan dikembalikan ke rombongan atau penginapan.

Namun pasien yang terkena masalah pernapasan agak lama penanganannya.(*)

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014