Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan untuk membuka Bali Democracy Forum VII pada Jumat (10/10).

Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis, menjelaskan Presiden akan memimpin sesi diskusi paruh pertama setelah membuka secara resmi pertemuan tahunan itu.

"BDF yang diprakarsai Presiden Yudhoyono merupakan acara tahunan yang telah menjadi bagian dari kalender kegiatan diskursus demokrasi di Asia Pasifik, yang melibatkan wakil-wakil pemerintah (inter-governmental-red)) di kawasan tersebut," kata Faizasyah.

Ia mengatakan sejak pencetusannya pada 2008, BDF ditujukan sebagai forum untuk meningkatkan kerja sama regional dan internasional di bidang pemajuan demokrasi yang bersifat inklusif. Pendekatan yang diterapkan BDF adalah saling bertukar pengalaman terbaik masing-masing negara dalam proses berdemokrasi.

BDF VII akan dipimpin bersama (co-chairs) oleh Presiden Yudhoyono dengan Presiden Filipina Benigno Simeon Aquino III. Selain itu, BDF VII juga akan dihadiri oleh dua kepala negara lain, yakni Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah; dan PM Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao.

"Tema besar yang diambil dalam BDF tahun ini, "Evolving Regional Democratic Architecture", mencerminkan optimisme bersama bahwa bangunan demokrasi sejatinya terus tumbuh di kawasan Asia Pasifik, baik dalam konteks perkembangan di tataran domestik satu negara, maupun dalam lingkup organisasi-organisasi kerja sama di kawasan. Adapun, melalui sub-tema BDF, "The Challenges of Political Development, Public Participation and Socio-Economic Progress in The 21st Century", Indonesia mengajak para peserta untuk memberikan perhatian yang lebih besar atas isu-isu pokok yang kerap dipertanyakan dan dihadapi dalam proses satu negara memajukan demokrasi," papar Faizasyah.

Ia menambahkan,"BDF merupakan forum yang dirancang untuk saling bertukar pandangan dan pengalaman terbaik dalam upaya memajukan demokrasi di satu negara maupun kawasan. Sebagai satu proses yang dinamis, demokrasi--terlebih lagi di negara-negara yang tengah melakukan konsolidasi demokrasi--terus mencari bentuknya yang terbaik, dan oleh karenanya forum ini memberi ruang seluas-luasnya bagi para peserta untuk saling belajar, bahkan untuk Indonesia sekalipun."

Menurut Faizasyah kehadiran Presiden Filipina selaku co-chair BDF VII memiliki arti yang tersendiri, mengingat Filipina merupakan salah satu negara terawal di kawasan yang menerapkan sistem demokrasi, sehingga banyak hal yang kiranya dapat dipelajari bersama dari pengalaman Filipina.

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014