Semarang (ANTARA News) - Satuan polisi pamong praja dan petugas dari dinas terkait akhirnya membongkar replika kapal Cheng Ho yang ada di depan Kelenteng Tay Kak Sie Semarang, Kamis.

Puluhan pekerja dikerahkan untuk mencopoti bagian demi bagian replika kapal pelaut dan penjelajah muslim asal Tiongkok yang hidup tahun 1371 sampai 1433 tersebut.

Beberapa
alat berat dan truk juga disiapkan di lokasi untuk mendukung pembongkaran kapal Cheng Ho atau Zheng He yang sebenarnya sudah dijadwalkan sejak dua bulan lalu, setelah Pemerintah Kota Semarang memberi tenggat waktu sampai akhir Agustus kepada yayasan untuk membongkar sendiri replika kapal itu.

Replika kapal Cheng Ho yang dibangun Yayasan Tay Kak Sie sejak 2005 itu dipermasalahkan berbagai pihak karena ada di atas Kali Semarang sehingga mengganggu aliran sungai dan drainase.

Di sela pembongkaran replika kapal, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan proses pembongkaran diperkirakan butuh waktu hingga 10 hari ke depan.

"Kami hanya bersifat membantu pembongkaran. Setelah dibongkar, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air-Energi Sumber Daya Mineral akan melanjutkan normalisasi Kali Semarang," katanya.

Ia mengatakan replika kapal yang dibangun sejak sembilan tahun lalu itu tidak memiliki izin. Menurut peraturan, mendirikan bangunan di atas sungai memang dilarang karena bisa mengganggu aliran air sungai.

Endro menjamin bongkaran replika kapal yang masih bisa digunakan akan diserahkan pada yayasan supaya bisa dimanfaatkan lagi. Sementara untuk barang yang tidak bisa dimanfaatkan seperti beton akan dibuang.


Sejak 2005

Tokoh masyarakat Tionghoa Semarang Jongkie Tio menceritakan replika kapal itu dibikin sekitar tahun 2005 saat perayaan 600 tahun pendaratan Laksamana Cheng Ho di Kota Semarang.

"Keberadaan replika kapal itu memang diharapkan menjadi ikon baru Pecinan Semarang. Tetapi dalam perkembangannya kan ternyata berdampak kurang baik, seperti menghambat aliran sungai," katanya.

Dia tidak keberatan replika kapal Cheng Ho dibongkar karena keberadaannya bisa mengganggu aliran air Kali Semarang.

"Untuk kepentingan yang lebih luas, saya setuju replika kapal Cheng Ho dibongkar. Pemkot Semarang sebelumnya juga bersedia memberikan alternatif tempat lain untuk replika kapal ini," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014