Blitar (ANTARA News) - Sebanyak tiga orang pekerja tewas tertimbun material saat melakukan perbaikan tanggul Sungai Gadog di sekitar Jembatan Patok, Blitar, Jawa Timur, Sabtu siang. Dua orang pekerja bernama Bambang (37) dan Ngadeni (35), keduanya warga Desa Butun, Gandusari, Trenggalek, tewas seketika di lokasi kejadian. Sedang seorang pekerja lainnya, Imam Rohani (40), warga Desa/Kecamatan Gandusari, Trenggalek, meninggal dunia saat dalam upaya penyelamatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo, Blitar. Menurut keterangan saksi mata yang juga rekan para korban, Herdiyanto, saat kejadian ketiganya sedang melakukan pengerukan dasar sungai sejak pagi hari. "Sedang tanggul sungai yang ada di sebelah korban belum terlalu kokoh karena masih berupa pasir dan belum dicor dengan semen," ujarnya. Meski demikian, di atas tanggul yang belum kokoh tersebut terdapat mesin cor dan beberapa bahan material lain sehingga wajar jika mudah longsor karena tak kuat menahan beban di atasnya. "Longsoran tanggul tersebut langsung mengubur dua rekan kami, yakni Bambang dan Ngadeni, sedang Imam Rohani terlempar beberapa meter dari lokasi kejadian," tuturnya. Oleh sebab itu dibutuhkan waktu sekitar dua jam untuk mengangkat jasad Bambang dan Ngadeni yang terkubur benda material tanggul sungai tersebut. Walau beberapa rekan kerja lainnya sempat melarikan Imam Rohani ke rumah sakit terdekat, namun jiwanya tak tertolong lagi akibat pendarahan yang cukup parah pada bagian kepala dan beberapa anggota tubuh lainnya. Ketiga jenazah pekerja renovasi jembatan tersebut langsung dimakamkan di rumah keluarga masing-masing yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Blitar. Sementara Mahdi, kakak Ngadeni, meminta CV Mekarsari Kuningan Blitar selaku pelakasana renovasi jembatan bertanggung jawab atas insiden yang merenggut nyawa adiknya dan dua rekannya itu. "Kami menuntut CV yang mempekerjakan para korban ini harus bertanggung jawab dengan kejadian ini. Bagaimanapun juga kami menganggap adanya ketelodaran dalam peristiwa tersebut," katanya. Sampai saat ini petugas kepolisian sedang melakukan penyelidikan di lapangan terkait peristiwa yang menggegerkan warga Blitar tersebut.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006