Serang (ANTARA News) - Lumbung Informasi Rakyat (Lira), sebuah lembaga pemantau Pilkada Banten 2006, mengaku telah menyiapkan sekitar 1.000 relawan yang disebar ke seluruh daerah Banten untuk mamantau 'serangan fajar' atau praktik politik uang. Relawan sebanyak itu juga ditugaskan untuk memantau pelaksanaan selama kampanye serta pada malam sehari sebelum pencoblosan, guna menghasilkan Pilkada yang bersih, jujur dan adil, kata pimpinan Lira, Haris Wijaya, di Serang, Sabtu. "Kita khawatir pada malam sehari sebelum pencoblosan terjadi kecurangan-kecurangan, termasuk serangan fajar yang biasanya dilakukan oleh tim sukses mereka yang tidak bertanggungjawab," kata Wijaya kepada ANTARA. Ia mengakui bahwa jumlah relawan yang diterjunkan sebanyak itu sebenarnya belum sebanding dengan jumlah desa yang dimiliki provinsi ini sebanyak 1.834 desa, namun paling tidak bisa memberikan kontribusi optimal agar tidak terjadi kecurangan dari mulai masa kampanye hingga satu malam pencoblosan. Menurut Haris, para relawan yang disebar siaga selama 24 jam dengan mengawasi pelaksanaan Pilkada mulai dari masa kampanye hingga malam pencoblosan. "Diharapkan dengan adanya tim pemantau di lapangan, pelaksanaan Pilkada Banten 2006 bisa berjalan sesuai dengan rencana, serta berlangsung secara jujur, adil, demokratis dan terhindar dari praktik politik uang," kata Haris Wijaya. (*)

Copyright © ANTARA 2006