Bandung (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam kunjungan kerjanya di Bandung, Jabar, Minggu pagi, melakukan peninjauan ke lokasi pembuatan komponen pesawat terbang dan helikopter milik PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Dalam peninjauan tersebut, Wapres didampingi Menneg BUMN Sugiharto, Menteri PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Wakil Ketua MPR AM Fatwa, serta Pelaksana Caretaker Dirut PT DI Mochajan. Selama melakukan peninjauan, Wapres dan rombongan mendapat penjelasan dari GM Aerostructure PT DI Budiman Saleh mengenai berbagai rakitan komponen yang tengah dikerjakan oleh sejumlah karyawan. Sebelum melakukan peninjauan ke kawasan produksi pesawat PT DI tersebut, Pelaksana Dirut PT DI Mochajan memberikan paparan mengenai kondisi terakhir PT DI serta langkah-langkah strategis PT DI dalam membangun industri kedirgantaraan. Mochajan mengatakan, hingga saat ini PT DI telah memproduksi sedikitnya 339 pesawat yang terdiri atas pesawat jenis CN 235 dan C 212, serta helikopter Super Puma NAS 332, Bell 412, NBO 105. Negara yang telah menerima pesawat jenis CN 235 buatan PT DI antara lain Uni Emirat Arab (7 unit pesawat), Korea (8), Malaysia (8), Pakistan (4), Thailand (2), Brunei Darussalam (1) dan Filipina (1). Menurut Mochajan, PT DI juga menargetkan untuk menjadi penyuplai komponen pesawat terbang di dunia. "Kita sudah memiliki order sampai 2010 untuk komponen pesawat Airbus," katanya. Ia menambahkan pada 23 November mendatang, PT DI akan menandatangani perjanjian dengan pihak CASA yang akan menjadikan PT DI sebagai satu-satunya supplier untuk komponen pesawat jenis Casa 212 seri 400. PT DI yang berdiri pada 23 Agustus 1976 dengan nama PT Nurtanio tersebut saat ini memiliki sekitar 3.800 karyawan yang terdiri dari 3.200 karyawan tetap dan 600 karyawan kontrak. Menurut juru bicara PT DI Rahendi, sebelum terjadinya PHK besar-besaran pada 2003, PT DI memiliki karyawan sebanyak 15.700 orang. Setelah kondisi mulai membaik sekitar awal tahun 2005 dengan meningkatnya order (pesanan), kata Rahendi, PT DI kembali merekrut tenaga kerja kontrak yang saat ini berjumlah sekitar 600 orang.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006